"Kami berbagi filosofi yang sama menyangkut konflik manusia-satwa liar. Kami percaya bahwa hal itu dapat dikurangi secara efektif dengan mendidik masyarakat, menyebarkan kesadaran tentang satwa liar dan bekerja untuk mengubah sikap masyarakat," ujarnya kepada Mongabay-India, sebuah situs web berita lingkungan dan konservasi, beberapa waktu lalu.
"Sinergi tersebut telah banyak membantu saya dan memungkinkan saya untuk mengubah passion saya menjadi karier sebagai pelestari satwa liar bersama dengan dukungan dan inspirasi dari organisasi [Wildlife SOS]. Selama 13 tahun terakhir, minat saya untuk membantu satwa liar telah tumbuh, dan hari ini saya menikmati pekerjaan saya sepenuhnya."
Di luar perannya sebagai penyelamat, Aaliya adalah peneliti satwa liar terkemuka dan mengawasi berbagai proyek yang mempelajari beruang Coklat dan Hitam yang ditemukan di Kashmir. Ia juga melatih staf garis depan tentang penyelamatan hewan, manajemen kerumunan dan aspek-aspek untuk meningkatkan pembangunan kapasitas. Sebagai Petugas Pendidikan, ia aktif melakukan program di sekolah, perguruan tinggi, desa dan masyarakat untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat dan siswa tentang konservasi satwa liar.
Aaliya, menurut situs web wildlifesos.org, berperan sebagai suar harapan untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan di J&K. Wildlife SOS selalu memimpin dalam pemberdayaan dan pengakuan terhadap perempuan. Ia telah menerima bukti atas kualitas dan keterampilan kepemimpinannya yang luar biasa.
Ketaatan tanpa henti Aaliya pada pekerjaannya tidak hanya menginspirasi, tetapi juga dengan percaya diri memperkuat fakta bahwa wanita unggul dalam apa yang dianggap sebagai bidang yang didominasi pria. Semangatnya terhadap satwa liar dan advokasinya untuk kesejahteraan hewan tidak hanya meningkatkan kehidupan hewan yang tak terhitung jumlahnya, tetapi juga telah mengubah pandangan banyak orang di wilayah tersebut. Melalui kepemimpinannya, Aaliya telah membuka jalan bagi generasi baru pelestari perempuan, mendorong mereka untuk memberikan dampak positif bagi dunia. "Ia berperan sebagai panutan, mentor dan panduan bagi mereka yang bercita-cita untuk mengikuti jejaknya," lapor wildlifesos.org baru-baru ini.
Bersama timnya, Aaliya tidak hanya menyelamatkan hewan liar, tetapi juga membantu rehabilitasi mereka. Upaya teladan mereka telah berhasil merehabilitasi delapan beruang, termasuk beruang Hitam Asia dan beruang Coklat Himalaya, di pusat penyelamatan Wildlife SOS di Dachigam dan Pahalgam.
Aaliya mengatakan bahwa ia terkesan dengan minat generasi muda terhadap satwa liar.
"Saya menaruh harapan besar kepada generasi muda yang memahami pentingnya satwa liar dan ingin melestarikannya. Mereka mengajukan pertanyaan yang sangat bagus tentang satwa liar dan selalu ingin belajar bagaimana memainkan peran mereka dalam melestarikan satwa liar," ungkap Aaliya kepada roundglasssustain.com, sebuah situs satwa liar, belakangan ini..Â
Aaliya berdedikasi penuh kepada karirnya di bidang konservasi satwa liar dan ia adalah panutan bagi banyak wanita di J&K.