Oleh Salman Fariz
Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, dikenal sebagai surga di bumi dengan pemandangan, gunung, sungai dan danaunya yang indah. Ini adalah tempat yang menarik bagi wisatawan.
Menurut kantor berita ANI, J&K telah menyambut rekor 16,20 juta wisatawan, lebih banyak dari populasinya saat ini yang sebesar 13,63 juta, di musim ini. Angka tersebut dianggap sebagai jumlah terbesar sejauh ini. Kemajuan ini membawa kegembiraan luar biasa bagi ratusan ribu orang yang bergantung pada industri pariwisata. Industri periwisata tersebut menderita kerugian yang signifikan pada saat lockdown paksa COVID-19 selama tiga tahun terakhir.
Dalam upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan selama musim dingin ini, Dinas Pariwisata Jammu dan Kashmir membuka dua destinasi wisata lagi, yaitu Yousmarg dan Doodhpathri.
Yousmarg adalah sebuah kota perbukitan indah yang terletak hanya 53 kilometer dari Srinagar. Kota ini menyediakan ruang untuk pemandangan yang indah, pembibitan pinus muda, padang rumput hijau dan badan air lotik dan lentik yang menyentuh hati.
Doodhpathri, kota perbukitan yang indah lainnya, terletak di ketinggian 2.730 meter dari permukaan laut. Jaraknya 42 kilometer dari Srinagar.
"Pengaturan khusus, termasuk karnaval musim dingin, sedang dilakukan untuk mengakomodasi serbuan wisatawan musim dingin ini. Kami berencana untuk mengadakan dua-tiga roadshow serta Travel and Tourism Fair [TTF] pada bulan Desember untuk menarik wisatawan dari berbagai bagian negara ke lembah," kata Direktur Pariwisata Fazl-ul-Haseeb kepada ANI beberapa waktu lalu.
"Karnaval musim dingin juga sedang dipertimbangkan. Kegiatan akan dilakukan di dua tujuan wisata bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga demi menarik lebih banyak wisatawan."
Haseeb lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah juga berencana untuk mengadakan kegiatan terkait pariwisata serupa di Gulmarg dan Pahalgam, dua tujuan wisata lainnya di lembah itu, untuk menarik lebih banyak wisatawan.
"Jika dua destinasi wisata lainnya tetap buka di musim ini, ini akan memberikan dorongan bagi sektor pariwisata di lembah, dengan harapan arus wisatawan akan sama seperti yang disaksikan pada musim panas tahun ini," ujar Haseeb.
Sementara itu, Mushtaq Ahmad Chaya, ketua klub Perhotelan Jammu dan Kashmir, mengungkapkan harapannya akan kedatangan turis besar-besaran di musim dingin ini.
"Para pelaku bisnis perhotelan bersemangat untuk menyaksikan sejumlah besar turis di musim dingin. Kami memperkirakan hotel-hotel akan penuh sesak dengan turis di Gulmarg, Pahalgam dan juga di Sonmarg," ungkap Mushtaq kepada surat kabar harian Hindustan Times.
"Kami mengharapkan kedatangan turis besar-besaran di musim dingin di sini. Para wisatawan juga dapat memanfaatkan penawaran diskon untuk menginap di hotel."
Musim dingin akan berlanjut hingga bulan Maret di J&K.
Dalam perkembangan besar, turis asing kembali ke J&K setelah tiga tahun absen akibat pembatasan COVID-19.
Menurut Sarmand Hafeez, sekretaris J&K untuk pariwisata, J&K menerima sekitar 20.000 pengunjung internasional pada tahun 2022 dan lebih banyak tamu asing diharapkan untuk mengunjungi Lembah Kashmir di tahun ini.
"Sebagian besar turis berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Eropa," tutur Hafeez kepada surat kabar harian Kashmir Observer.
Menurut data resmi, pada tahun 2020 sebanyak 3.897 wisman berkunjung ke Kashmir, sedangkan pada tahun 2021 jumlahnya menurun menjadi 1.615. Namun pada tahun 2022 sekitar 20.000 orang asing mengunjungi wilayah tersebut.
"Kalian pasti tahu karena ada pembatasan perjalanan dalam beberapa tahun terakhir, sekarang hal tersebut telah dicabut. Kami mengharapkan lebih banyak langkah kaki pada tahun 2023," papar Hafeez kepada Kashmir Observer.
Pada tahun 2023, dengan situasi hukum dan ketertiban yang membaik dan pencabutan banyak pembatasan COVID-19, J&K akan menyaksikan ledakan pariwisata dan menyediakan banyak pekerjaan baru bagi para pemuda Kashmir.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H