Haseeb lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah juga berencana untuk mengadakan kegiatan terkait pariwisata serupa di Gulmarg dan Pahalgam, dua tujuan wisata lainnya di lembah itu, untuk menarik lebih banyak wisatawan.
"Jika dua destinasi wisata lainnya tetap buka di musim ini, ini akan memberikan dorongan bagi sektor pariwisata di lembah, dengan harapan arus wisatawan akan sama seperti yang disaksikan pada musim panas tahun ini," ujar Haseeb.
Sementara itu, Mushtaq Ahmad Chaya, ketua klub Perhotelan Jammu dan Kashmir, mengungkapkan harapannya akan kedatangan turis besar-besaran di musim dingin ini.
"Para pelaku bisnis perhotelan bersemangat untuk menyaksikan sejumlah besar turis di musim dingin. Kami memperkirakan hotel-hotel akan penuh sesak dengan turis di Gulmarg, Pahalgam dan juga di Sonmarg," ungkap Mushtaq kepada surat kabar harian Hindustan Times.
"Kami mengharapkan kedatangan turis besar-besaran di musim dingin di sini. Para wisatawan juga dapat memanfaatkan penawaran diskon untuk menginap di hotel."
Musim dingin akan berlanjut hingga bulan Maret di J&K.
Dalam perkembangan besar, turis asing kembali ke J&K setelah tiga tahun absen akibat pembatasan COVID-19.
Menurut Sarmand Hafeez, sekretaris J&K untuk pariwisata, J&K menerima sekitar 20.000 pengunjung internasional pada tahun 2022 dan lebih banyak tamu asing diharapkan untuk mengunjungi Lembah Kashmir di tahun ini.
"Sebagian besar turis berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Eropa," tutur Hafeez kepada surat kabar harian Kashmir Observer.
Menurut data resmi, pada tahun 2020 sebanyak 3.897 wisman berkunjung ke Kashmir, sedangkan pada tahun 2021 jumlahnya menurun menjadi 1.615. Namun pada tahun 2022 sekitar 20.000 orang asing mengunjungi wilayah tersebut.