Mohon tunggu...
Salman Fariz
Salman Fariz Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis Lepas

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Zamruda Bano yang Buta Huruf Menyediakan Lapangan Kerja bagi Lebih dari 1.000 Wanita

27 Oktober 2022   06:52 Diperbarui: 27 Oktober 2022   07:13 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita-wanita sedang bekerja di salah satu pusat menyulam milik Zamruda Bano. | Sumber: thedailyguardian.com

Oleh Salman Fariz

Zamruda Bano adalah seorang wanita buta huruf dari distrik Kulgam di Jammu dan Kashmir (J&K), sebuah Wilayah Persatuan India. Ia berusia 60 tahun dan sudah menikah. Ia adalah ibu dari tiga anak perempuannya.

Zamruda adalah seorang wanita luar biasa, yang telah menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 1.000 perempuan.

Menurut surat kabar The Daily Guardian, Zamruda adalah seniman yang sangat baik, memiliki jiwa keibuan dan telah membuka jalan bagi dirinya sendiri serta lebih dari 1.000 gadis muda di negara bagian J&K untuk mendapatkan pekerjaan.

Zamruda belajar seni sulaman crewel (sejenis sulaman permukaan menggunakan wol) di masa kecilnya, dan ia menggabungkan seni ini untuk membuat barang-barang rumah tangga untuk digunakan.

Ia telah mendirikan lebih dari 200 pusat, tempat bagi lebih dari 1.000 wanita bekerja dan menghasilkan uang. Di sentra-sentra ini, para wanita melakukan bordir crewel, membuat jahitan rantai dengan jarum khusus yang disebut Ari pada kain, membuat sarung bantal, gorden dan sprei.

"Saya juga memberikan pelatihan kepada perempuan untuk mempelajari keterampilan ini. Setelah dilatih, mereka mulai melakukan pekerjaan menyulam crewel, menjahit rantai, membuat sarung bantal, sprei dan gorden. Kami kemudian menjual barang-barang ini di dalam dan di luar Kashmir," kata Zamruda kepada kantor berita Kashmir Indepth News Service (KINS) beberapa waktu lalu.

Ia telah memulai bisnisnya pada tahun 1991 setelah menikah. Zamruda mendirikan pusat pertamanya di desanya dan kemudian memperluas bisnisnya ke 200 desa lain di distriknya dan distrik Anantnag.

"Setelah belajar seni, saya tidak membatasi diri. Sebaliknya, saya mengajarkannya kepada lebih banyak wanita yang hanya memiliki sedikit jalan yang tersedia untuk mendapatkan penghasilan. Saya melihat begitu banyak gadis di desa kami duduk diam di rumah mereka dan menghadapi kendala keuangan," ujar Zamruda kepada situs web The Daily Guardian baru-baru ini.

Sentra-sentra Zamruda menghasilkan banyak produk bordir dan harganya berkisar dari Rs 2.000 hingga Rs 20.000 (AS$24,26 hingga $242,59) ke atas. Mereka mendapatkan hingga 5.000 pesanan per bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun