Oleh Salman Fariz
Saat ini, kita tidak bisa hidup tanpa ponsel. Mereka, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, membantu kita terhubung dengan anggota keluarga, teman, teman sekelas, rekan kerja dan orang yang kita cintai dalam berbagai cara.
"Saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpa ponsel saya," kata Ratna Dewi, warga Jakarta, kepada penulis belum lama ini.
Sekitar 65 persen penduduk India masih tinggal di pedesaan dibandingkan dengan 43,6 persen di Indonesia. Pemerintah India ingin memperkuat desa-desanya dengan tergabung secara digital pada tahun 2025 di bawah program BharatiNet yang ambisius. Jika targetnya tercapai, akan ada penggunaan ponsel secara besar-besaran di desa-desa India.
Ada persepsi bahwa wanita pada umumnya dan wanita Muslim pada khususnya di India tidak banyak menggunakan perangkat teknologi seperti ponsel.
Situs Kashmir Observer baru-baru ini menerbitkan berita mengejutkan. Menurut berita, yang didasarkan pada data dari Stats of India, e-sumber independen yang menyediakan data sosial ekonomi, wanita di Jammu dan Kashmir (J&K) lebih maju dalam menggunakan teknologi seperti ponsel daripada rekan-rekan mereka di banyak kota metropolitan terpadat dan progresif di India.
J&K adalah Wilayah Persatuan, di mana 68,31 persen dari 14 juta penduduknya adalah Muslim.
Situs Kashmir Observer yang mengutip data tersebut mengatakan bahwa 75,2 persen wanita di J&K memiliki ponsel yang merupakan rasio tertinggi ke-12 di India. Itu adalah berita besar yang mengejutkan karena ibu kota India, New Delhi, memiliki 73,8 persen populasi wanita yang memiliki ponsel. Data lebih lanjut mengungkapkan bahwa perbedaan rata-rata sekitar 20 persen antara J&K dan beberapa negara bagian metropolitan teratas.
Jadi J&K memiliki lebih banyak pemilik ponsel wanita daripada banyak provinsi seperti 46,5% di Utter Pradesh, 50,4% di Haryana, 50,1% di Benggala Barat, 48,1% di Gujarat dan 50,2% di Rajasthan.
Menurut data terakhir, India memiliki 1,28 miliar ponsel, termasuk 750 ponsel pintar.
Sesuai Prediksi TMT Global Deloitte 2022, India akan memiliki 1 miliar ponsel pintar pada tahun 2026. TMT adalah singkatan dari teknologi, media dan telekomunikasi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia, negara terpadat keempat dengan 279,19 juta orang, tidak buruk dalam kepemilikan ponsel. Dengan 385,57 juta ponsel atau 162,3 ponsel untuk setiap 100 orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah China (1,59 miliar ponsel) dan India (1,28 miliar) dalam kepemilikan ponsel.
Yang paling mengejutkan, AS tertinggal dari Indonesia dengan 327,58 juta ponsel.
Kegilaan ponsel pintar di Indonesia terus meningkat.
Menurut IDC, mobile tracker di seluruh dunia, penjualan ponsel pintar akan meningkat 8 persen pada tahun 2022. Indonesia telah memiliki 178,96 juta ponsel pintar yang menguasai 64,8 persen pangsa pasar. Penjualan ponsel pintar akan meningkat drastis di tahun-tahun mendatang.
Meningkatnya penggunaan telepon seluler dan telepon pintar oleh perempuan di India dan Indonesia akan membawa perubahan besar dalam masyarakat.
Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H