Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk adalah bahan makanan yang melimpah. Salah satu bahan makanan yang digemari oleh masyarakat adalah daging, baik daging unggas maupun daging merah seperti daging sapi atau kambing.Â
Daging sendiri merupakan makanan yang favorit dan sering dihidangkan oleh ibu kita untuk disantap bersama keluarga , selain rasanya yang lezat masyarakat percaya bahwa memakan daging adalah bagian dari penerapan 4 sehat 5 sempurna. Maka dari itu tak heran bahwa makanan yang dijumpai di warung warung juga mayoritas mengandung bahan baku daging.
Namun, pada kenyataannya apakah diperbolehkan seseorang mengonsumsi daging secara sering? Menurut praktisi kesehatan dan penggagas jurus sehat ala rasulullah, dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa kita sebagai manusia sebisa mungkin mengontrol nafsu kita, beliau juga memberi nasehat kepada kita sebagai ummat agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi daging.Â
Apabila hal tersebut dipraktikkan maka kemungkinan besar tubuh kita akan terjaga kesehatannya dan mampu terhindar dari berbagai penyakit.
Melihat dari kandungan nutrisi daging, daging merah seperti daging sapi dan kambing baik untuk kesehatan karena mengandung mineral yang berguna bagi tubuh seperti zinc, fosfor, dan zat besi. Zat besi sendiri baik untuk penderita anemia karena dapat membantu menaikkan hemoglobin pada darah.
Namun jika kita terlalu sering mengonsumsi daging ternyata banyak efek yang dapat ditimbulkan seperti perut mudah kembung, sembelit, dan menumpuk nya lemak lemak jenuh yang ada pada daging sehingga dapat menyebabkan peradangan pada tubuh kita.
Menurut penelitian , susunan struktur gigi dan mulut manusia didesain tidak untuk sering mengonsumsi daging. Karena pada dasarnya pembukaan mulut manusia yang terbatas dan dari 32 gigi manusia, 4 diantaranya adalah gigi taring sedangkan sisanya adalah gigi seri dan geraham. Sehingga secara prosentase jumlah taring kita, sebenarnya porsi hewani tubuh kita hanya berkisar 15 persen.Â
Oleh karena itu para ahli juga mengatakan bahwa manusia lebih cocok untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H