Mohon tunggu...
SALMAN BAHREISY
SALMAN BAHREISY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Jember angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gandeng Kelompok Tani dalam Pembuatan Pupuk Organik di Desa Suling Kulon

5 Agustus 2023   07:41 Diperbarui: 5 Agustus 2023   07:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN 009 UMD melakukan  sosialisasi sekaligus praktik pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi pada hari Rabu 02 Agustus 2023 yang bertempat di Dusun Kramat Jati Desa Suling Kulon. Kegiatan ini dihadiri oleh 13 anggota kelompok tani serta dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yaitu Bapak Diki.

Bapak Misbahul Hasan sebagai kepala desa Suling Kulon sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dalam rangka pembuatan pupuk organik berbahan kotoran sapi. Menurutnya, pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi ini akan sangat berguna bagi para  petani dan mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman. Selain itu pembuatan pupuk organik dilakukan karena terdapat banyak kotoran sapi yang tidak dimanfaatkan oleh para peternak sapi. Para peternak terkadang membuang kotoran sapi secara sembarangan, bahkan juga membakar kotoran sapi tersebut sehingga menyebabkan polusi udara.

Para kelompok tani yang hadir sangat antusias menyaksikan pembuatan pupuk organik ini, bahkan dalam pembuatan pupuk tersebut semua anggota kelompok tani turut serta dalam pembuatan pupuk tersebut.

Dalam pembuatan pupuk organik diperlukan berbagai bahan yakni kotoran sapi yang sudah lama, serbuk kayu, EM4, dan air. Selain itu mahasiswa KKN melakukan pembuatan dengan urutan sebagai berikut;

  • Masukan kotoran sapi yang telah kering (berwarna gelap tidak ada warna hijau), masukan serbuk kayu atau seresah daun, perbandingan kotoran saki dan serbuk kayu 6:4. Aduk merata
  • Masukan decomposer gabungan dari kandungan Em4, bakteri Trichoderma, Corina, penambat nitrogen.
  • Atur kelembapan sekitar 60%, dengan cara di genggam jika masih seresah tambahkan lagi, jika sudah padat tanpa ada air keluar, kapasitas kelembapan sudah cukup.
  • Tutup dengan plastik atau pelepah pisang agar tidak terkena sinar matahari secara langsung

Adanya pembuatan pupuk organik diharapkan dapat membuat para petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pada realitasnya, kondisi tanah yang terdapat di lahan pertanian di Desa Suling Kulon sudah tidak sebagus seperti zaman dulu. 

Hal ini disebabkan oleh seringnya penggunaan pupuk kimia oleh para petani. Oleh sebab itu, dengan adanya pupuk organik ini diharapkan dapat membuka pintu hati masyarakat, bahwa keuntungan dari penggunaan pupuk organik ini sangat bermanfaat untuk membantu mengembalikan kesuburan tanah serta dengan diolahnya kotoran sapi dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh banyaknya kotoran sapi yang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peternak sapi.

                                                

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun