Sejalan  dengan  pesatnya perkembangan teknologi dan inovasi di era revolusi industry 4.0  saat  ini, koperasi  sebagai badan usaha  harus  bisa  melihat  pesaing  dan dunia  teknologi  modern  mengingat  teknologi  informasi menjadi  salah  satu  nilai  jual  pasar  yang  tidak  kalah pentingnya dengan produk dan pelayanan.Â
Seperti dilansir dari kompas.com (14/05/2017), Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan bahwa koperasi akan ketinggalan bila tidak segera menggunakan teknologi. Koperasi harus meningkatkan pelayanan kepada anggota dengan jalan inovasi dalam teknologi. Jika sudah melakukan hal itu, bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Berdasarkan kondisi aktual saat ini koperasi Indonesia kurang mampu bersaing dengan organisasi bisnis lainnya disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor sumber daya manusia yang terbatas.Â
Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri.Â
Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Faktor lainnya yaitu keterbatasan modal, banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis, keterbatasan modal, kurangnya partisipasi anggota, kurangnya perhatian pemerintah, dan manajemen koperasi yang kurang baik.Â
Faktor faktor tersebut dapat dikategorikan lagi berdasarkan bagian manajemennya, mulai dari manajemen pemasaran koperasi, manajemen strategik koperasi, manajemen pelayanan koperasi, manajemen keuangan koperasi, dan manajemen sumber daya manusia koperasi.
a. Â Â Â Â Faktor Manajemen Pemasaran Koperasi
Koperasi kurang mampu bersaing disebabkan karena terdapat beberapa faktor penghambat kreativitas dalam strategi pemasaran, diantaranya adalah :
1) Semakin rendah motivasi anggota dan pengurus koperasi untuk bekerja maka semakin rendah kreativitas dalam menghasilkan program pemasaran. Rendahnya motivasi anggota disebabkan karena kurangnya pemahaman anggota terhadap koperasi karena tidak optimalnya pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh koperasi tersebut.
2) Masih rendahnya kemampuan analisa situasi
Analisa situasi dibentuk oleh indikator-indikator kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sementara kreativitas dalam menghasilkan program pemasaran oleh indikator-indikator yang meliputi perbedaan strategi yang dipilih dengan sebelumnya, tingkat motivasi dan mengandung risiko.