Mohon tunggu...
Salman Alfarizi
Salman Alfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Busy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pedagang Kaki Lima Sudah Menerapkan Prinsip Etika Bisnis Islam dalam Melakukan Aktivasi Perdagangan?

17 September 2023   23:03 Diperbarui: 17 September 2023   23:18 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : 

  • Salsabela Hany Aisyah (212111131) 
  • Fitriyani (212111137) 
  • Yesika Merlin Kurmalalita (212111138) 
  • Salman Al Farizi (212111151) 

Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika secara istilah adalah sifat yang tertanam jiwa manusia sehingga akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Etika secara bahasa adalah perilaku yang dipandang baik dan buruk.

Bisnis adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan.

Bisa disimpulkan bahwa etika bisnis islam adalah seperangkat prinsip-prinsip etika yang membedakan baik dan buruk, benar dan salah dan prinsip-prinsip umum yang berlaku di dalam masyarakat yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pihak-pihak yang melakukan aktivitas bisnis yang didalamnya terdapat aspek hukum, kepemilikan, pengelolaan dan pendistribusian harta.

Berikut adalah prinsip-prinsip etika bisnis islam:

  • Relativisme adalah perbuatan yang dipandang baik dan buruk oleh orang tertentu dan berlaku di lingkungan tersebut. Cntohnya adalah kebiasaan tawar-menawar.
  • Ultilitarianisme adalah perilaku yang dipandang beretika saat memberikan keuntungan kepada Sebagian besar orang.
  • Universalisme adalah yang perilaku yang baik sesuai etika yang Berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati bersama-sama dan diterapkan bersama-sama.  Contohnya adalah persaingan pasar bebas.
  • Hukum Tuhan adalah suatu perbuatan yang dianggap beretika apabila dilakukan berdasarkan hukum Tuhan yang bersumber dan terkandung dalam kitab suci (Ql-Quran).
  • Kehendak bebas adalah tidak adanya batasan bagi pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk berkarya dan bekerja dengan segala bakat dan kemampuan yang dimilikinya.Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya.
  • Tanggung jawab adalah Untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu merpertanggungjawabkan perbuatannya secara logis prinsip ini berhubungan dengan erat dengan kehendak bebas.
  • Kebenaran memiliki maksud sebagai niat, sikap, dan perilaku benar yang meliputi proses transaksi proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalal proses upaya meraih pendapatan dan keuntungan.

Praktik pedagang kaki lima.

Dalam melakukan praktik nya para pedagang kaki lima daerah surakarta melakukan transaksinya dengan menggunakan sistem etika bisnis islam yang baik. Disini kelompok kami melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di daerah surakarta.

  • Yang pertama kami melakukan observasi kepada penjual es teh kampu. Dalam melakukan jual beli es teh kampul menerapkan sistem akad yang jelas dan mencantumkan harga serta menu menu yang mereka jual sehingga para konsumen dapat memilih dan membeli minuman sesuai dengan budget dan minat yang mereka inginkan. Mba ratna juga sangat bertanggung jawab atas apa yang dia kerjakan, serta dia ramah terhadap pelanggan serta jujur terhadap konsumen yang sesuai dengan dasar dasar etika bisnis islam. Sehingga tidak diragukan lagi kinerja Mbak Ratna dan es teh kampul memiliki banyak peminatnya.
  • Lalu pedagang kedua yang kami amati ada penjual angkringan yang menjual beberapa makanan seperti, ada nasi kucing, aneka gorengan, sate usus, sate kulit, risol, sosis dan masih banyak sundukan lainnya. Minuman yang dijual : es teh, es jeruk, es kampul, es susu, kopi dan masih banyak lagi. Dalam melakukan jual belinya mas tatang sangatlah jujur, ramah terhadap konsumen, sigap dalam melayani pembeli serta menyantumkan harga harga produk makanan ataupun minuman yang mas tatang jual. Mas Tatang berjualan sudah lumayan lama dan beliau selalu konsisten dengan sistem kerjanya sehingga tidak salah jika banyak yang berlangganan di angkringan Mas Tatang.
  • Penjualan takoyaki yang kami wawancarai Dari pengamatan saya saat melakukan observasi. Saya melihat sistem penjualan takoyaki dan siomay tersebut sudah sesuai dengan etika bisnis islam. Bapak paidi melakukan akad saat transaksi juga sesuai dengan etika bisnis islam dan fiqih muamalah. Bapak paidi juga bertanggung jawab dalam menjual belikan takoyaki dan siomay ini, serta bapak paidi menyertakan nama nama varian dari takoyaki berser.Dalam melakukan jual beli takoyaki dan siomay ini bapak paidi selalu menjaga kualitas dari makanan yang dijual serta selalu ramah dan jujur kepada pelanggan, jadi tidak salah jika banyak masyarakat yang suka dengan takoyaki dan siomay dari bapak paidi.

Perilaku pedagang kaki lima dalam memberikan keadilan kepada pembeli dan pengguna jalan

Menurut pengamatan terhadap pedagang kaki lima disekitar kita, tempat yang digunakan berdagang merupakan kawasan yang ramai, baik kendaraan dan pejalan kaki banyak melintas dikawasan tersebut. Pedagang mendirikan lapak-lapak mereka ditrotoar sehingga banyak memakan tempat untuk barang dagangan mereka, membuat ruas jalan untuk para pejalan kaki menjadi sempit. Banyak pejalan kaki yang mengeluhkan para pedagang yang seenaknya menggunakan trotoar sebagai tempat berdagang, trotoar yang seharusnya menjadi tempat pejalan kaki melintas malah digunakan untuk hal lain hingga membuat pejalan kaki merasa kesulitan untuk melintas karena trotoar menjadi sempit hingga harus berdesak-desakan.

Kemudian pengamatan terhadap kegiatan berdagang para penjual menerapkan prinsip dalam etika bisnis, seperti kejujuran, keadilan, integritas moral, loyalitas, tanggung jawab. Mereka para pedagang wajib menerapkannya, karena sebuah usaha jika tidak ada prinispnya maka tidak akan berjalan dengan baik. Para pedagang pasti telah memiliki banyak pelanggan maka dari itu banyak pedagang tidak ingin mengecewakan pelanggannya dengan hal-hal buruk yang membuat usahanya tidak berkah atau dipandang buruk oleh pelanggannya, seorang pedagang harus bertanggung jawab karena penjual yang bertanggung jawab akan dapat dihargai oleh setiap pelanggannya.

Maka dari itu dengan adanya etika, aktifitas bisnis dapat berjalan rapi, seimbang dan tentunya dengan hasil yang memuaskan. Dengan adanya etika, maka aturan-aturan dalam dunia bisnis dapat terbentuk.Tentunya akan lebih utama apabila aturan-aturan dalam bisnis dapat menerapkan etika yang Islami sesuai dengan ajaran syar'i. Begitu pula dengan adanya etika, akan semakin menurun praktik-praktik bisnis yang kejam serta bisnis-bisnis yang merugikan orang lain. Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti mempelajari tentang mana yang baik atau buruk, benar atau salah dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun