Mohon tunggu...
Tentang Kita dan Anak
Tentang Kita dan Anak Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Karakter Anak

Talk about #parenting #charactereducation #fitrahbasededucation #techeducation #techenthusiast Pemuda Berdampak 2022 | Peringkat II KTI tentang Pendidikan Karakter Anak | Fasilitator Dampak Sosial Indonesia 2022 | Pegiat Pendidikan Karakter Anak | Awardee Beasiswa Zillenial Teacher 2022 | Awardee Beasiswa IMN 2023 | Awardee Beasiswa kitabisa.com 2023 | Awardee Beasiswa Wardah Inspiring Teacher 2023 | Sustainability Enthusiast | Tech Ethusiast | President of @sekolahinspirasi.id | ICT Teacher of @sekolahglobalmandirijakarta | Character Education Activist of @sekolahguruindonesia

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Fase Egosentris pada Anak Usia Dini

2 Juli 2023   19:32 Diperbarui: 3 Juli 2023   22:13 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah berpikir mengapa Allah menumbuhkan fase egosentris pada semua anak usia dini? Ya, semua. Padahal mudah bagi Allah menumbuhkan anak-anak yang tanpa melewati fase ini. Maka adanya fase egosentris pada anak usia dini bukanlah untuk diredam, dicabut haknya, apalagi dimusuhi. Jika egonya tak cidera, InsyaaAllah fase ini hanya sementara. Karena hakikatnya dari mendidik bukanlah "membentuk" seperti apa yang kita inginkan dan mengajarkan sebanyak-banyaknya, tapi mengeluarkan potensi dan menumbuhkan fitrah. Apa maksudnya?

Fase egosentris terjadi pada semua anak usia dini, apapun sifat dasarnya. Memang sebagian anak ada yang memiliki ego yang lebih kuat, tapi sifat-sifatnya egosentrisnya kurang lebih sama. Di mata orang dewasa, sifat-sifat itu terlihat begitu buruk.

Dianggap "PELIT"

"MINIM EMPATI"

"INGIN MENANG SENDIRI"

"MAUNYA DITURUTI KEINGINANNYA"

Mungkin karena sifat-sifat ini sama dengan sifat-sifat orang dewasa yang dianggap egois, sehingga kebanyakan orang tua ingin meredam sifat-sifat ini. Padahal pada orang dewasa yang masih muncul sifat-sifat tersebut adalah tanda bahwa egonya tak tumbuh atau cidera.

Pada anak usia dini, ego itu perlu dirawat agar kokoh individualitasnya, agar tak cidera egonya. Ego adalah diri, manusia perlu mengenal dirinya, kebutuhannya, keinginannya, emosinya dulu. Dasar dari sifat-sifat baik yang tumbuh seiring usia manusia adalah tahapan mengenali diri dan refleksi.

Bagaimana bisa seseorang memperbaiki diri jika tidak mengenali dirinya? Tidak tau mana yang perlu diperbaiki. Maka orang dewasa yang masih memiliki sifat-sifat kekanak-kanakan tentu mereka pun tidak menyadarinya.

Kekerasan pada fitrah individualitas, seperti: kurang penerimaan, kurangnya kesadaran diri karena terlalu dikendalikan, tidak diberi ruang untuk menjadi diri sendiri. Apa yang terjadi? Ego cidera atau rendah percaya diri. Mental korban atau useless.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun