Mohon tunggu...
Salma Nadia Salsabilla
Salma Nadia Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - saat ini menjadi mahasiswa dan aktivis di berbagai organisasi

hai selamat datang, semoga suka dengan tulisanku ya!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur

8 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   07:05 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover buku Tuhan, Izinkan aku menjadi pelacur

Dia bisa mendapatkan kembali kekuatannya yang sudah diporak-porandakan oleh Tuhan dan kaum lelaki maniak, kaum lelaki munafik. merasa betapa kirana sudah berbeda dengan Nidah Kirani yang lalu-lalu. Sekarang ia lebih percaya diri bahwa memiliki kekuatan untuk menaklukkan banyak hal, terutama lelaki. Kekuatan yang tak pernah diduga karena dulu ketika bersama dengan lelaki, dia terseret oleh kehendak mereka, menangis-nangis cengeng di bawah duli kuasanya.

Kirana sangat mengerti bahwa laki-laki itu gampang sekali lupa diri bila disuguhi bentuk. Kaum yang sok kuasi itu sangat dangkal dalam kepribadiannya vang terdalam. bahkan lebih dangkal dari seorang perempuan. Mereka cuma bisa melihat bentuk. Mereka tidak bisa melihat di balik bentuk itu apa. Cobalah kalau mereka melihat pe- rempuan yang lugu, cerewet, manja, dan otaknya blong, pasti mereka buat perempuan itu seenaknya. Coba lihat kalau dengan perempuan yang memiliki kelebihan, mereka akan tunduk-tunduk.

Dalam lubuk hati yang terdalam kirana bersumpah untuk meraih kekuasaan dan menaklukkan laki-laki untuk merangkak di bawah selangkangan dan kakinya. Dia sangat yakin untuk bisa meraih itu. Selama berkuliah di Kampus Matahari Terbit, kirana tak mendalami terlalu banyak ihwal politik. Di sana ia hanya sekadar berpetualang menaklukkan lelaki dengan jalan seks dan berpetualangan melihat seberapa besar kontrol kuasa Tuhan terhadap tubuhnya.

Betapa status sosial ciptaan masyarakat itu me-nipu, melecehkan, dan sama sekali tidak jujur. alasan kuat kirana untuk tak percaya begitu saja piramida sosial bikinan masyarakat itu. Bagaimana ia dapat percaya pada mereka, sedangkan mereka sendiri tak pernah meyakini konsep-konsep mereka karena memang mereka tidak yakin dengan apa yang dipikirkannya. Mereka tidak lain hanyalah kaset rekaman.

Kirana memang kecewa dengan Tuhan, dengan agama, dengan semua konsep cinta, lelaki, terutama orang-orang yang bersembunyi di balik sucinya firman-firman tapi sebetulnya tidak lebih baik dari susila nya sendiri. Ia sangat kecewa dengan semua itu. Dan merasa bahwa semua mua itu telah menghancur kannya. Kirana saat ini merasa telah tertolak, terutama tertolak oleh-Nya. Kirana merasa Tuhan menghinanya.

Kini, Dia sang nabi kejahatan, akan menemui kehidupan bumi yang makin lama makin gelap. kirana, sang nabi kejahatan, sang putri api, akan terus mengganggu, menyobek-nyobek, dan membakar topeng-topeng kemunafikan hidup.

PENILAIAN 

1. Kelebihan :

Buku ini merupakan buku dengan bacaan yang sangat bagus, alur cerita yang tidak dapat ditebak, dan menyuguhkan diksi-diksi indah dalam setiap kalimatnya. Tidak hanya itu, setiap kali saya membaca buku ini saya selalu dibuat terkejut dengan ceritanya sehingga akan terus penasaran dengan kelanjutan dari novel sehingga tak sadar untuk membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Buku ini mengandung hikmah dan pesan tersirat, bahwa status sosial ciptaan masyarakat itu menipu, melecehkan, dan sama sekali tidak jujur. Banyak sekali orang dengan background aktivis islam, dosen yang islami sekali, bahkan pejabat yang menyuarakan islam mereka akan tunduk dan lupa diri bila disuguhi bentuk.  

2. Kekurangan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun