Mohon tunggu...
Salma Nadia Salsabilla
Salma Nadia Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - saat ini menjadi mahasiswa dan aktivis di berbagai organisasi

hai selamat datang, semoga suka dengan tulisanku ya!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur

8 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   07:05 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JUDUL BUKU : Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur 

IDENTITAS BUKU 

  • Judul buku : Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
  • Penulis : Muhidin M. Dahlan
  • Penerbit : ScriPtaManent
  • Tahun terbit : Cetakan 23, januari 2023
  • Dimensi
  • Panjang : 12 cm
  • Lebar : 19 cm
  • Tinggi : cm
  • Berat : 200 gram
  • Jumlah Halaman : 261 halaman

SINOPSIS 

Buku ini merupakan novel yang menceritakann seorang muslimah yang merasa di khianati oleh agamanya sendiri, padahal muslimah ini dulunya merupakan seseorang yang taat akan agamanya, menjalankan semua perintah dan laranganNya, bahkan rutin melakukan ibadah sunnah seperti puasa senin kamis menjadi kebiasaan atau habits yang wajib dilakukan.

Kirani namanya yang sering disapa kiran, dalam perjalanannya kiran aktif dalam mengikuti organisasi garis keras yang mana di organisasi tersebut menginginkan negara islam di Indonesia, bahkan organisasi tersebut menjadi organisasi terlarang dan menjadi buronan pemerintah pada saat itu. Kiran terkena doktrin dari organisasi tersebut dan menjadikannya sebuah aktivis yang menginginkan Indonesia menajdi negara islam hingga sering melakukan dakwah ke pelosok dan mengorbankan jiwa dan raganya.

Pada saat menyebarkan dakwah kiran dilanda masalah, karena organisasi tersebut terlarang sehingga aktivisnya juga menjadi buronan dan banyak sekali yang ditangkap termasuk kiran yang menjadi buronannya. Kirana bersembungi dan saat itu dia mengalami kekecewaan sangat mendalam pada islam dan organisasi tersebut.

Kirana seperti hawa yang dicampakkan di tanah tandus. Ia menggelepar-gelepar setelah dibuang dari semua impian indah surgawi yang penuh pesona dan menyenangkan. Betapa Hawa, di awal sejarah ma- nusia itu, merasakan suasana yang semuanya berbalik. Kalau di surga ia bisa meneguk air yang sehat semau dan sepuas-puasnya. Namun, di sini, di tanah tandus ini, ia meraung dan gelisah kala kerongkongan dan lambung kehidupannya meronta minta dibasahi karena kemarau tandus padang pasir.

Kirana merasa merasakan bahwa semua pengabdian yang telah ia beri dibuang begitu saja oleh-Nya. Ia sangat kecewa-tidak hanya kecewa, tapi patah hati. Patah hati dengan kuasa Tuhan yang mempermainkan nya dengan semena-mena dijadikannya pion permainan-Nya. Seorang muslimah yang segenap-genap pembelaan menjadikan Al Quran sebagai panduan, sunah sebagai jalan tuntunan. Juga modal utamanya berpilarkan pada empat jalan: jihad sebagai tombak perjuangan, dakwah sebagai strategi melangkah menyelamatkan umat, berkorban sebagai penegak cita, dan takwa sebagai bekal batin- nya.

Kirana terus mempertanyakan kalau memang jalan dakwah vang telah diambil lewat salat istikharah salah, kenapa pula Tuhan tak mencegah orang-orang yang bergiat di Jemaah untuk tidak menyebarkan ajarannya dan malah kirana yang harus disuruh bersabar, bersabar, dan imannya diuji. Bukan, bukan diuji, tapi disembelih dan kemudian dikerat-kerat.

Setelah kejadian tersebut kirana berubah 180 derajat dengan berusaha untuk melupakan ingatan tentang tuhan dan agama. Kirana yang dulu sangat menaati perintah dan menjauhi larangaNya, namun saat ini sex bebas, merokok, narkoba, dan pergaulan bebass. Kirana tidak percaya lagi akan agama islam yang dahulu ia anut dan yakini sepenuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun