Mohon tunggu...
Salma Nabila
Salma Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Keterampilan Berpikir Kritis dengan Teori S Bruner

30 Oktober 2023   23:35 Diperbarui: 30 Oktober 2023   23:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mermbicarakan  tentang "keterampilan berpikir kritis" mungkin terdengar seperti topik yang serius dan kering. Namun, mari kita kesampingkan anggapan itu sejenak dan bayangkan ini sebagai sebuah perjalanan yang penuh dengan pemahaman baru, cahaya ilmu, dan keajaiban yang ada di balik kemampuan berpikir kita.

Keterampilan berpikir kritis adalah alat serbaguna yang dapat membantu menghadapi tantangan apa pun yang muncul dalam hidup kita. Ini mencakup kemampuan untuk melihat lebih dalam, menyimpulkan informasi, dan membuat keputusan yang tepat. Kita akan mengeksplorasi bagaimana keterampilan ini dapat menjadi harta berharga yang akan di bawa sepanjang perjalanan pendidikan dan hidup.

Dalam perjalanan ini, kita akan mendalami ide-ide Jerome Bruner, seorang tokoh inspiratif di dunia psikologi dan pendidikan. Bruner telah memberikan pandangan segar tentang pembelajaran dan pengajaran yang melampaui metode konvensional. Dalam prosesnya, kita akan menemukan bagaimana teori Bruner menghidupkan kembali pembelajaran, menghadirkan ide-ide konstruktif yang menarik, dan merancang pengalaman belajar yang tak terlupakan.

Bersama-sama, kita akan membahas konsep Bruner, bagaimana penggunaan gambar dan representasi visual yang kuat dapat merangsang pemikiran kritis. Kita juga akan mengeksplorasi peran guru yang suportif dalam membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang tajam dan terlatih.

"Pembelajaran Seru". Jerome Bruner adalah seorang pemikir visioner yang menekankan bahwa belajar harus menjadi sebuah petualangan yang mengasyikkan. Berpikir kritis tidak hanya sekedar mencerna fakta, tetapi juga mengeksplorasi ide, menganalisis konsep, dan mengeksplorasi pengetahuan dengan penuh semangat. Dalam bab ini, kita akan mengeksplorasi konsep Bruner tentang "pembelajaran berbasis konsep" dan bagaimana hal tersebut dapat mengubah pendekatan kita dalam pembelajaran.

Bruner mengajukan tiga tahap dalam pembelajaran berbasis konsep yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Penggunaan metode belajar ini mendorong pemikiran reflektif, dimana pembelajaran berbasis konsep ini mempromosikan pemahaman yang lebih mandalam dan memungkinkan siswa untik menerapkan konsep dalam berbagai konteks.

Mengapa Pembelajaran Berbasis Konsep Penting?

Pembelajaran ini penting karena pembelajaran ini memungkinkan siswa memahami hakikat pengetahuan bukan hanya menghafal fakta. Hal ini memungkinkan mereka menjadi pembelajar yang kritis dan mandiri, mampu memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan merespons perubahan secara fleksibel.

"Visualisasi Pemikiran". Membayangkan adalah salah satu alat paling ampuh yang dimiliki oleh pemikiran kritis. Dalam bab ini, kita akan memasuki dunia representasi visual, sebuah alat yang disukai oleh Bruner. Dengan menggambarkan pemikiran kita melalui gambar, diagram, dan representasi visual lainnya, kita dapat menggali lebih dalam pemahaman dan membawa pemikiran kita ke dunia nyata.

"Guru sebagai Pemandu Petualangan". Peran guru dalam membimbing kita dalam petualangan keterampilan berpikir kritis sangatlah penting. Itu adalah panduan yang membantu kita memahami konsep, memecahkan teka-teki, dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Kita akan mengeksplorasi peran guru dalam proses ini dan bagaimana mereka dapat memberikan bimbingan yang menginspirasi.

Guru berperan penting dalam mengarahkan siswa melalui petualangan pembelajaran. Peran guru dalam proses ini adalah kunci untuk memberikan bimbingan yang menginspirasi dan membantu siswa memahami dunia lebih dalam. Lalu, bagaimana mereka dapat memberikan bimbingan yang menginspirasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun