Lingkungan masyarakat di Indonesia secara umum dibagi menjadi dua lingkungan, yang pertama lingkungan pedesaan dan yang kedua lingkungan perkotaan. Lingkungan pedesaan masih memegang erat budaya beserta nilai adat istiadat yang ada di dalamnya, sehingga sikap kepedulian disana masih sangat dijaga. Contohnya Ketika ada kegiatan yang dilakukan oleh satu keluarga, maka keluarga lain dengan senang hati dan tanpa imbalan akan membantu dengan berbagai cara. Sangat berbanding terbalik dengan masyarkat perkotaan pada masyarakat perkotaan sangat jarang dijumpai pemandangan yag memperlihatkan kepedulian antar warga. Masyarakat lebih bersikap acuh tak acuh dan sikap individualisme sangat menonjol dibandingkan dengan sikap sosialnya, baik peesaan maupun perkotaan kerap sekali memiliki kelompok kelompok sosial.
Menurut Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati (2007: 186) kelompok sosial merupakan unsur unsur pelaku ataupun pelaksana asas pendidikan yang secara sengaja dan sadar membawa masyarakat pada kedewasaan, baik secara jasmani maupun secara rohaninya. Kelompok sosial tersebut tercerminkan pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat. Peduli di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dengan saling toleransi antar umat beragama, saling bertegur sapa saat berpapasan, menjenguk tetangga yang sedang sakit, mengikuti seluruh kegiatan yang ada di masyarakat, membantu tetangga yang membutuhkan dan masih banyak hal hal kecil yang dapat diterapkan dari kepedulian terhadap lingkungan di masyarkat.
Peduli Lingkungan SekolahÂ
Sekolah merupakan lingkungan yang sangat penting dalam menanamkan nilai nilai sosial terhadap peserta didik. Sekolah mmemiliki dua fungsi utama yaitu, sebagai instrument untuk mentransmisikan nilai nilai sosial masyarakat (to transmit sociental values) dan sebagai agen untuk transformasi sosial (to be the egent of social transform). Nilai nilai sosial tersebut akan sangat berguna bagi para peserta didik dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesame teman sebayanya maupun dengan orang lain.
Lingkungan sekolah dapat memberikan pengalaman yang jauh lebih luas cakupannya dikarenakan para peserta didik yang berada disekolah harus dihadapkan dengan orang orang dan keadaan yang tentunya berbeda beda dengan dirinya sendiri. Peserta didik tersebut akan akan berinteraksi dengan temannya yang lain, berinteraksi dengan guru, pegawai sekolah, sampai dengan para penjual yang berada disana. Dari sanalah para peserta didik akan melihat proses interaksi secara langsung diantarnya orng orang yang memiliki latar belakang yang berbeda. Fungsi sekolah sebaga Lembaga sosial adalah membentuk manusia sosial yang dapat bergaul dengan sesame secara serasi.
Rasa peduli yag muncul di sekolah dapat ditunjukan dengan perilaku saling membantu, saling menyapa, dan saling menghormati antar warga yang berada di sekolah, selain itu sikap peduli lingkungan merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap individunya agar dapat mengelola lingkungan dengan cara yag benar dan juga sesuai.
      DAFTAR PUSTAKAÂ
Septiana, N.G, Yola, F., Yun Alamanda, F.G. (2024). Upaya Meningkatkan Kepedulian Sosial Peserta Didik Melalui Pembelajaran IPS Pada Siswa. Gudang Jurnal Multidisplin Ilmu, 2(7). 172-174.
Isnaeni,Y., Ningsih, T., (2021). Pembentukan Karakter Peduli Sosial Melalui Pembelajran IPS. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 5(3).
Solihatul, A., (2021). Pembentukan Karakter Sosial Anak Usia Dini: Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Komuntas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 5(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H