Mohon tunggu...
Salman Windo
Salman Windo Mohon Tunggu... -

Putra dari Ibu&Ayah tercinta, Suami dari seorang Istri, Ayah dari satu anak (itu fotonya^_^), Mencoba memberikan yang terbaik, agar kita selalu tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alarm Rumah dengan Teknologi GSM

30 Oktober 2012   03:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah merupakan asset yg sangat penting, bukan hanya rumahnya saja tetapi isi didalam rumah juga penting. Dewasa ini marak terjadi kejahatan-kejahatan yang mengincar rumah-rumah, dari mulai pencurian kecil sampai dengan perampokan. Kalau kejahatan itu hanya merugikan materi pemilik rumah, mungkin masih bisa dicari gantinya, tapi kalau sampai nyawa pemilik rumah yg ikut diambil oleh penjahat-penjahat itu ini yg paling menakutkan. Mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah ini mungkin sangat cocok untuk masalah keamanan rumah kita, jangan sampai sudah kejadian baru sibuk cari alat atau sistem untuk kemanan rumah kita. Perkembangan teknologi komunikasi yg sangat pesat telah melahirkan Sistem Alarm Rumah dengan teknologi GSM. Ini merupakan kombinasi teknologi yg sangat menarik, sehingga dengan teknologi ini kita dapat mengawasi dan menjaga rumah dari mana saja dan kapan saja. Kok bisa?..bagaimana cara kerjanya?..untuk jawabanya ikuti uraian berikut ini. Sistem alarm rumah dengan teknologi GSM terdiri dari satu panel utama yg biasa disebut Host, panel utama ini merupakan sentral yg mengatur kerja seluruh alarm sistem, dalam panel utama inilah teknologi GSM dipadukan. Bagian lainnya dari sistem alarm rumah adalah sensor-sensor yang dipasang sesuai kebutuhan untuk menangkap atau menjebak intruder atau untuk memantau kejadian, seperti sensor pintu, sensor gerak, sensor gas, sensor api dll. Sistem alarm rumah dilengkapi juga dengan remote control yang bisa digunakan untuk mengendalikan host atau panel utama, dari jarak jauh bisa menggunakan telepon dan sms untuk mengendalikan panel utama ini. Bagian lainnya yg penting adalah siren atau sirine yg merupakan alat yg bisa berbunyi dengan suara yg keras bilmana ada kejadian yg tidak diinginkan. Cara kerja alarm rumah ini sekilas mirip dengan cara kerja alarm mobil. Dimana ketika kita meninggalkan mobil kita menekan tombol mengaktifkan alarm yg ada di remote, dan ketika ingin masuk mobil maka kita menekan tombol mematikan alarm di remote. Jika kita membuka pintu mobil tanpa mematikan alarm terlebih dahulu, maka sirine mobil akan berbunyi, hal ini dimaksudkan jika ada pencuri yg mencongkel pintu maka sirine akan berbunyi. Begitu juga dengan alarm rumah, ada dua status utama alarm, yaitu alarm aktif dan alarm tidak aktif. Jika kita meninggalkan rumah maka kita bisa mengaktifkan alarm rumah, dan jika ingin masuk rumah maka alarm dinonaktifkan terlebih dahulu. Untuk mengaktifkan alarm dan menonaktifkan alarm bisa menggunakan remote yg tersedia atau jika misalnya kita sudah pergi jauh dan lupa maengaktifkan alarm, maka untuk mengkatifkan alarm bisa melaui sms. Ketika sistem alarm rumah dalam keadaan aktif, maka jika ada pencuri yg masuk melalui salah satu pintu atau jendela yg kita pasang sensor, maka sensor tersebut akan mengirim sinyal ke panel utama atau host bahwa telah terjadi intruder atau gangguan, maka host akan otomatis menyalakan sirine (bisa diseting untuk tidak dinyalakan sirine), setelah itu host akan mengirim sms ke nomor gsm pemilik rumah yg sudah diseting sebelumnya yg isinya memberikan informasi bahwa terjadi gangguan atau ada pencuri masuk lewat pintu tertentu. Jika pencuri masuk tidak melalui pintu, maka bisa juga diketahui melalui alat sensor lainnya seperti sensor PIR (sensor gerak) yg kita pasang di lokasi tertentu, dimana jika ada pergerakan didalam rumah, padahal harusnya rumah dalam keadaan kosong maka sensor PIR akan memberikan sinyal ke host bahwa telah terjadi gangguan, dan host otomatis juga akan menyalakan alarm dan mengirim sms ke pemilik rumah. Selain dipasang sensor-sensor untuk mendeteksi jika ada gangguan yg masuk ke rumah, host atau panel utama juga terintegrasi dengan sensor-sensor lain yg mendeteksi jika ada bahaya. Seperti sensor api atau sensor asap, sehingga jika ada potensi terjadi kebakaran, maka segera host akan menyalakan alarm dan menelepon sekaligus mengirim sms kepada pemilik rumah. Begitu juga sensor gas, jika ada kebocoran gas maka sensor akan mendeteksinya dan mengirim sinyal ke host , sehingga host akan segera. Sensor-sensor terhubung dengan host bisa menggunakan kabel atau menggunakan teknologi wireless. Untuk memudahkan pemasangan Anda bisa memilih sensor yg menggunakan teknologi wireless, sehingga untuk memasang alarm sistem ini Anda bisa melakukannya sendiri tanpa harus dibantu teknisi khusus. Harga untuk sistem alarm rumah dengan teknologi GSM sekarang ini relative terjangkau. Sekali lagi demi keamanan asset dan kemanan keluarga Anda, mencegah lebih baik dari pada mengatasi kalau sudah kejadian, Waspadalah kejahatan ada dimana-mana dan bisa terjadi kapan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun