Mohon tunggu...
Gilang Bramanda
Gilang Bramanda Mohon Tunggu... Administrasi - Share your Care

Share your Care

Selanjutnya

Tutup

Bola

Shin, Sang Penebus "Dosa" PSSI

5 Juni 2021   20:30 Diperbarui: 5 Juni 2021   20:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil imbang 2-2 melawan Thailand pada lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2022 memberikan asa bagi para pecinta Timnas Indonesia. Bukan soal asa kiprah timnas di kualifikasi Piala Dunia 2022, dikarenakan sudah pasti Timnas berada di posisi juru kunci Group G, dan tidak lolos ke babak selanjutnya, melainkan asa melihat Timnas mampu berbuat banyak di kompetisi internasioanal.

Timnas dengan 'Wajah Baru' di era mantan juru taktik Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong ini memang cukup ekstrem. Bagaimana tidak, tidak ada nama-nama besar langganan Timnas Senior seperti Andhritany, Irfan Bachdim, Stephano Lilipally, Beto Goncalves, Hasmanu Yama, dan Andik Vermansyah yang menjadi andalan Timnas Senior di 5 laga awal Group G kualifikasi Piala Dunia 2022 yang hasilnya gagal total, dari 5 laga awal tersebut, seluruhnya Timnas menelan kekalahan.

Dari skuad Timnas Senior sebelumnya, nyaris cuma Evan Dimas yang coba 'diselamatkan' karirnya di Timnas Senior oleh coach Shin. 'Wajah Baru' Timnas Senior ini bisa terlihat dari skuad yang dibawanya untuk melakukan 3 laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2022 yang rata-rata di usia 19 s/d 22 tahun.

Coach Shin seperti ingin memotong 'satu generasi' di Timnas Senior, dengan target membentuk skuad Timnas Senior yang lebih disiplin, profesional,  fresh dengan mental dan fisik baru yang sesuai standarnya, coach Shin bahkan tidak segan-segan untuk memulangkan mantan kapten sekaligus bek andalan Timnas U-19 Nurhidayat dikarenakan indisipliner.

Terbukti, hasil imbang 2-2 melawan Thailand merupakan hasil yang 'tidak biasa' untuk ukuran Timnas Senior yang diisi oleh pemain muda, padahal lawannya skuad Timnas Senior Thailand sendiri tampil dengan full team dan kekuatan penuh, bahkan diperkuat oleh pemain Leicester City, Thanawat Suengchitthawon , namun fisik dan mental pemain-pemain muda Indonesia hasil gemblengan coach Shin mampu mengimbangi dan meredam permainan Thailand.

Fokus utama coach Shin saat ini mungkin adalah membentuk fisik dan mental pemain-pemain Timnas Senior terlebih dahulu. Banyak para pecinta Timnas meminta PSSI untuk memberikan kontrak jangka panjang untuk coach Shin. Harapan untuk melihat skuad Timnas Senior Indonesia berprestasi seolah timbul kembali.

Semoga dengan dipilihnya coach Shin ini, bisa menjadi penebus 'dosa' bagi PSSI yang telah gagal mempertahankan coach Luis Milla yang saat itu cukup suskes membawa Timnas Indonesia masuk babak 16 besar Asian Games 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun