Siapa yg ga tau group band rock Slank? Siapa pula yg ga tau pentolan group band Dewa 19 Ahmad Dhani? Dua musisi besar Indonesia yg punya basis penggemar terbanyak di Indonesia. Keduanya merajai dunia musik Indonesia sejak era tahun 90an hingga tahun 2000an.
Semenjak lesunya industri musik Indonesia saat ini, Slank dan Ahmad Dhani masing-masing mempunyai agenda kegiatan tersendiri. Kegiatan mereka tentu ga lepas dari dunia panggung musik. Slank lebih sering mengisi konser-konser off airdi berbagai kota di Indonesia, bahkan ga jarang Slank juga melakukan tour konser di berbagai negara.
Berbeda dengan Slank, Ahmad Dhani lebih jarang terlihat manggung bareng Dewa 19, apalagi setelah Once Mekel sang vokalis keluar dari group band tsb. Ahmad Dhani saat ini malah lebih sering terlihat di berita-berita infotaintment dengan berbagai macam kontroversi dan gosip-gosip mengenai kehidupan pribadinya. Diluar itu, Dhani lebih memilih bersolo karir, membangun sebuah management artist, membuat group band baru seperti The Rock, TRIAD, Muhammad Dhani and The Swinger hingga menjadi juri ajang pencarian bakat.
Slank dan Ahmad Dhani. Dua musisi dengan genre warna dasar musik yang kurang lebih hampir sama yakni musik rock. Slank yg lebih pure rock ketimbang Ahmad Dhani dengan Dewa 19-nya yg cenderung pop rock. Namun, walaupun keduanya memiliki persamaan warna dalam bermusik, keduanya bisa dibilang seperti minyak dan air. Keduanya sangat bertolak belakang dalam berbagai hal dan pandangan.
Sebagai contoh sederhana, Slank di era keemasannya di tahun 90an, sangat identik dengan yg namanya narkoba. Gang Potlot yg merupakan markas besar Slank, tempat bertemunya para Slankers sudah seperti sarang narkoba saat itu. Makin mabok, makin rock n’ roll dan itu menular ke para Slankers. Seluruh personel Slank saat itu (sebelum diganti oleh personel yg sekarang) bahkan merupakan ‘pemakai’, walaupun pada akhirnya sekarang mereka sudah sembuh dari ketergantungan narkoba.
Berbeda dengan Ahmad Dhani, di era keemasannya, justru Ahmad Dhani sangat anti sama yg namanya narkoba, bahkan merokok pun ngga (pernah liat Ahmad Dhani merokok?). Karya-karyanya jauh dari pengaruh narkoba. Sebagai musisi yg anti narkoba, Dhani membuktikan diri dengan sangat berani mengambil keputusan dengan memberhentikan sang vokalis Dewa 19 saat itu Ari Lasso yg sudah mulai kecanduan narkoba.
Slank terkenal dengan genre musik rock. Digemari oleh anak muda dengan lagu-lagunya yg mudah di cernaoleh telinga anak-anak muda. Lirik-liriknya yg merakyat, ngena sama kehidupan anak-anak muda, bahkan banyak juga yg lirik-lirik lagunya mengandung kritik social dan pemerintah saat itu. Ambil contoh lagu-lagu seperti Memang, Apatis Blues, Birokrasi Complex, Feodalisme, HAMburger, Ngga Perawan Lagi dan masih banyak lagi lagu-lagu Slank yg berisi kritik sosial dan kritik terhadap pemerintah saat itu. Bahkan di era presiden SBY terakhir, Slank masih sempat menciptakan lagu-lagu bertema kritik sosial seperti Gosip Jalanan dan Seperti Para Koruptor.
Maka dari itu, ga heran jika konser-konser Slank di berbagai daerah ga diberi izin oleh pihak keamanan setempat. Selain karena lagu-lagu Slank yg ga jarang terlalu frontal mengkritik penguasasaat itu, konser Slank juga terkadang berakhir rusuh. Itulah yg membuat pihak kepolisian ga memberi izin konser Slank.
Lain lagi dengan Ahmad Dhani. Konser-konsernya cenderung ‘aman’ karena lagu-lagunya memang selalu bertemakan cinta, jauh dari kritik-kritik sosial, apalagi mengkritik pemerintah. Dhani terkenal sebagai musisi yg piawai menciptakan lagu-lagu cinta. Banyak lagu-lagu romantis yg melegenda hasil karya Ahmad Dhani seperti Kangen, Takkan Ada CInta yang Lain, Pupus, Risalah Cinta, Dua Sedjolidan masih banyak lagi.
Sempat pada tahun 1998, Dhani membuat satu project album yg dinamainya Ideologi Sikap Otak. Dengan membuat band baru bernama Ahmad Band, untuk pertama kalinya Ahmad Dhani menciptakan beberapa lagu bertema kritik sosial. Yang paling terkenal adalah lagu yg berjudul Distorsi. Namun setelah itu, Dhani kembali ke ‘habitat’musiknya yakni lagu-lagu cinta.
Dengan berjalannya waktu, kondisi semakin berubah. Saat ini keduanya seolah seperti sedang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yg ingin mencari keuntungan dari mereka. Slank dan Dhani saat ini bahkan sudah berubah seperti seorang partisan dan simpatisan di dunia politik.
Selain Iwan Fals, kedua musisi tsb adalah musisi-musisi yg memiliki penggemar terbanyak di Indonesia. Pelan-pelan, keduanya terjun ke dalam politik praktis, bahkan pada pilpres tahun 2014 lalu, keduanya menjadi salah satu juru kampanye untuk masing-masing calon presiden saat itu. Slank menjadi juru kampanye Jokowi-JK, sedangkan Dhani menjadi juru kampanye Prabowo-Hatta.
Perlahan tapi pasti, ‘darah’ seni yg ada di diri mereka masing-masing seolah luntur saat mereka sudah mulai terlibat ke dalam politik praktis. Bahkan Ahmad Dhani baru-baru ini sempat mencalonkan diri menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta, sebuah jabatan politik. Ga sampai disitu, pentolan Slank Bim-Bim Sidharta bahkan sempat sedikit mencibir bahwa niat Dhani mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta sebagai bentuk lucu-lucuan saja. Singkat namun menohok.
Yang menarik dari perilaku kedua musisi tsb adalah ketika pasca pilpres 2014 lalu. Setelah terpilihnya Jokowi menjadi presiden RI ke-7, mereka berubah 180 derajat. Disaat kondisi ekonomi Indonesia memburuk, harga-harga pangan kebutuhan melonjat, dan berbagai macam masalah lainnya, Slank yang dahulu sangat kritis dengan menciptakan lagu-lagu tentang kritik sosial, kini seperti adem-adem saja, bungkam, ga ada lagi aksi Slank yg mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini melalui karya-karyanya.
Jauh berbeda dengan Ahmad Dhani yg dahulu seperti ga peduli dengan kondisi negara, tetap fokus dengan lagu-lagu cintanya, kini malah sebaliknya, Dhani sangat forntal mengkiritk kinerja pemerintahan saat ini. Bahkan aksi terakhirnya yg kontroversial adalah ketika ‘konser’-nya di gedung KPK dibubarkan oleh aparat. Konser tsb bertujuan mengkritik kinerja KPK yg dinilai lambat dalam menangani kasus yg melibatkan Gubernur DKI Jakarta saat ini.
Bahkan dengan nada mencibir pihak aparat, Dhani mempertanyakan konsernya di gedung KPK yg dibubarkan aparat, padahal sebelumnya Slank pernah konser juga di gedung KPK, tapi ga dibubarkan. Peristiwa tsb malah makin memperuncing bertolakbelakangnya lagi sikap antara Slank dan Ahmad Dhani.
Disaat lesunyanya industri musik Indonesia dan gempuran musik-musik luar negeri yg masuk ke Indonesia, masyarakat tentu berharap mereka ga sibuk terlibat dengan dunia politik dan masyarakat juga menanti idealisme mereka di dunia musik dan seni kembali lagi seperti di era keemasan mereka dahulu agar musik-musik Indonesia bisa bersaing dengan musik-musik luar negeri yg lagu-lagunya kian hari semakin hitsdi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H