Selain Iwan Fals, kedua musisi tsb adalah musisi-musisi yg memiliki penggemar terbanyak di Indonesia. Pelan-pelan, keduanya terjun ke dalam politik praktis, bahkan pada pilpres tahun 2014 lalu, keduanya menjadi salah satu juru kampanye untuk masing-masing calon presiden saat itu. Slank menjadi juru kampanye Jokowi-JK, sedangkan Dhani menjadi juru kampanye Prabowo-Hatta.
Perlahan tapi pasti, ‘darah’ seni yg ada di diri mereka masing-masing seolah luntur saat mereka sudah mulai terlibat ke dalam politik praktis. Bahkan Ahmad Dhani baru-baru ini sempat mencalonkan diri menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta, sebuah jabatan politik. Ga sampai disitu, pentolan Slank Bim-Bim Sidharta bahkan sempat sedikit mencibir bahwa niat Dhani mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta sebagai bentuk lucu-lucuan saja. Singkat namun menohok.
Yang menarik dari perilaku kedua musisi tsb adalah ketika pasca pilpres 2014 lalu. Setelah terpilihnya Jokowi menjadi presiden RI ke-7, mereka berubah 180 derajat. Disaat kondisi ekonomi Indonesia memburuk, harga-harga pangan kebutuhan melonjat, dan berbagai macam masalah lainnya, Slank yang dahulu sangat kritis dengan menciptakan lagu-lagu tentang kritik sosial, kini seperti adem-adem saja, bungkam, ga ada lagi aksi Slank yg mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini melalui karya-karyanya.
Jauh berbeda dengan Ahmad Dhani yg dahulu seperti ga peduli dengan kondisi negara, tetap fokus dengan lagu-lagu cintanya, kini malah sebaliknya, Dhani sangat forntal mengkiritk kinerja pemerintahan saat ini. Bahkan aksi terakhirnya yg kontroversial adalah ketika ‘konser’-nya di gedung KPK dibubarkan oleh aparat. Konser tsb bertujuan mengkritik kinerja KPK yg dinilai lambat dalam menangani kasus yg melibatkan Gubernur DKI Jakarta saat ini.
Bahkan dengan nada mencibir pihak aparat, Dhani mempertanyakan konsernya di gedung KPK yg dibubarkan aparat, padahal sebelumnya Slank pernah konser juga di gedung KPK, tapi ga dibubarkan. Peristiwa tsb malah makin memperuncing bertolakbelakangnya lagi sikap antara Slank dan Ahmad Dhani.
Disaat lesunyanya industri musik Indonesia dan gempuran musik-musik luar negeri yg masuk ke Indonesia, masyarakat tentu berharap mereka ga sibuk terlibat dengan dunia politik dan masyarakat juga menanti idealisme mereka di dunia musik dan seni kembali lagi seperti di era keemasan mereka dahulu agar musik-musik Indonesia bisa bersaing dengan musik-musik luar negeri yg lagu-lagunya kian hari semakin hitsdi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H