Benih-benih perpecahan itu semakin tumbuh. Ketidakcocokan mulai melebar ketimbang memperkuat komitmen awal saat membentuk Slank. Puncaknya adalah ketika Bongky, Indra, dan Pay (sekarang membentuk grup band BIP) harus keluar dari grup yang udah mencengkeramkan pengaruhnya di blantika musik Tanah Air itu. "Slank pecah memang gara-gara mabok," aku Bongky dan Pay, berbarengan. Menurut Bongky, kondisi Slank saat itu emang udah ga bisa lagi diselamatkan. Sayang emang, formasi Slank yang melahirkan banyak karya bagus dg kualitas musik yg luar biasa mesti pecah.
"Kalau dulu kami itu Slank perjuangan, sekarang Slank selebritas" - Bongky 'BIP', ex-Slank -
Bim-Bim dan Kaka, dua personel Slank yang masih tersisa pada saat itu, bertekad terus mengibarkan bendera Slank. Mereka lantas membuat album 'LAGI SEDIH' yang merupakan 'cermin' dari perasaan mereka pada saat itu.
Album tsb dikerjakan bersama dibantu dengan dua musisi tamu yang udah ga asing lagi di daerah Potlot, yakni Ivanka (Bass) dan Reynold (Gitar) sebagai additional player. Formasi empat orang ini sempat beberapa kali manggung. Sayangnya ditengah jalan, Reynold tiba-tiba mengundurkan diri dari Slank. Bim-Bim, Kaka, dan Ivanka kebingungan dg 'cabut'nya Reynold dari Slank. Apalagi, saat itu mereka punya janji untuk mengadakan konser satu minggu ke depan. Akhirnya, mereka sepakat merekrut gitaris lain. Atas rekomendasi dari Ivanka, maka muncul nama Abdee Negara dan Ridho Hafiedz.
Setelah beberapa kali manggung, Bim-Bim dan Kaka mengumumkan bahwa Ivanka, Abdee, dan Ridho sebagai personel tetap Slank yang baru menggantikan Bongky, Indra dan Pay. Lantas, Slank baru ini pun mulai rekaman dan mengeluarkan album 'TUJUH' pada tahun 1997.
Berbeda dengan Slank formasi lama yang cenderung nge-rock, Slank formasi ini cenderung lebih nge-blues. Lirik mereka pun berubah. Tak lagi bercerita soal persoalan anak muda. Mereka udah mulai menyentuh masalah sosial dan politik. Di album 'TUJUH' ini juga me'lahir'kan hits 'Balikin'. Lagu inilah, yang oleh Slankers ditengarai sebagai tekad baru Slank untuk kembali ke 'jalan yang benar'.
Dari dalam 'tubuh' Slank itu sendiri, muncul pemberontakan dari Ridho Hafiedz yang mengancam akan mundur dari Slank jika mereka (Bim-Bim, Kaka dan Ivanka) masih ngobat. Maka dari itu, mereka (Bim-Bim, Kaka dan Ivanka) memutuskan untuk rehabilitasi dalam rangka menyembuhkan ketergantungan mereka terhadap narkoba.
Seperti album2 Slank sebelumnya, album 'TUJUH' ini pun lagi2 laku keras di pasaran. Album ini mampu terjual hingga 1 juta kopi lebih. Sayangnya, album ini adalah klimaks dari penjualan seluruh album2 Slank karena penjualan album2 Slank berikutnya mengalami penurunan yg cukup drastis.
Slank bukan cuma berubah dalam urusan musik. Gaya berpakaian mereka saat ini pun berubah. Bim-Bim dan Kaka yang dulu tampil kumuh dengan kaus oblong, sandal jepit dan celana butut, kini menjadi lebih modis dan rapi. Untuk yang satu ini, Bongky punya komentar jenaka: "Kalau dulu kami itu Slank perjuangan, sekarang Slank selebritas," katanya sambil tertawa.