Ku pikir Tuhan telah melenyapkan setan
Manusia telah pandai mencipta setan-setan sendiri
Dan aku, entah dimana aku meletakkan-Nya hari ini
Panggilan kemenangan itu sama sekali tak menyentuh nurani
Kepalaku, helai rambutku, otakku, pikiranku penuh prasangka
Lisanku, gusiku, gigi geligiku seluruh rongga mulutku berdusta
Dadaku, ruas rusukku, paru-paruku, isi hatiku hampa
Kakiku, tanganku, bola mataku, daun telingaku berdosa
Tuhan, masih pantaskah aku Kau sebut hamba?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI