Oleh : Iskariman
Apa pengagum rahasia itu pengecut?? itulah pikiran yang terlintas di benakku saat melihat langit malam ini. Entah rasa kekaguman itu adalah cinta, sayang, fans, atau hanyalah sekedar kekaguman saja. Yang intinya rasa kekaguman ini tak ada yang tahu kecuali kita sendiri, orang-orang tertentu, dan tentunya Allah S.W.T. seorang lelaki atau wanita yang mengagumi lawan jenisnya pasti selalu melirik, memerhatikan dan mengikuti gerak-gerik orang yang dikaguminya. Didalam pikirannya pasti selalu bertanya-tanya dan menebak-nebak tentang orang yang dikaguminya
Ayo lho ngaku, siapa yang pernah menjadi secret admirer? Mengagumi seseorang secara diam-diam, ngelihatin seseorang saat dia lewat tanpa orang itu sadari, mendadak telinga jadi tegak (memangnya anjing) kalau denger nama orang itu disebut. Atau kalau mau yang lebih ekstrim, nge-stalk social media orang yang kita kagumi diam-diam. Deg-degan tiap ada notification si A habis update status, buru-buru ngeklik pengen tau dia update status apa, ngelihatin foto-foto yang di upload si A bahkan foto zaman baheula yang diupload jauh sebelum kita tahu tentang si A. Sirik nggak jelas waktu si A balas comment seorang di social media-nya atau sekedar nge-like status yang mungkin saja sepupu atau bahkan tante si A, lalu neliti profil orang yang status atau fotonya di like si A. Kalau orang itu keluarga atau sudah punya pacar, kita bakal bernafas lega. Tapi kalau orang itu statusnya Single dan keliatan bukan keluarga si A, kita bakal ketar-ketir dan kalau mungkin meng-add si cewek atau cowok itu buat merhatiin sepak terjangnya secara diam-diam.
Kedengaran psycho, kah? Nggak. Menurutku sama sekali nggak. Karena setelah ngobrol dengan beberapa teman, itulah kenyataan yang pernah kami lakukan, dan mungkin Anda yang membaca tulisan ini. Salahkah menjadi seorang secret admirer? berhubung aku pun pernah menjalani ‘profesi’ tersebut, aku punya pembelaan diri dan bilang nggak.
Biar pun aku bilang kisah tentang ini kututup, ternyata semua tentang dia tetap ada. Aku mengagumi Dia, mungkin tanpa ia sadari. Ngintip social media miliknya tiap hari, dan kecewa karena Dia jarang sekali aktif di social media. Kadang kalau Dia sedang online di waktu yang sama saat aku online, aku deg-degan. Aku sengaja update status lirik lagu atau kutipan novel yang aduh amit-amit udah aku lupain sekarang. Berharap Dia tahu statusku ditunjukkan untuk Dia.
Dan kalau mau berbicara dari sisi lain, dari sisi orang yang kita kagumi, mungkin kehadiran seorang secret admirer tidak selalu mengganggu. Menurut definisi secret admirer yang berarti rahasia alias ga ketahuan, Ia bukan secret admirer yang baik-dan-benar-dan-membanggakan-nusa-dan-bangsa karena kehadirannya ketahuan olehku.
Tapi sadar kalau Ia ada, membuatku menjadi orang yang mungkin semakin bisa membuat Ia kagum. Paling nggak aku jadi anak baik.
Tapi Ia nggak selamanya selalu begitu. Saat Ia menemukan orang yang lebih ia kagumi dibanding aku, dia pergi, mengagumi orang itu. Kecewa? Mungkin. Bagaimana pun, semua orang suka merasa dikagumi dan diperhatikan. Selama ini aku nulis dan berpikir dari sisi aku dan Dia, yang aku kagumi. Tapi aku lupa, secret admirer nggak selamanya pengganggu. Orang kepo kurang kerjaan yang pengecut yang cuma bisa ngintip. Mungkin, si kepo itu tanpa sadar sudah memberi pengaruh positif pada orang yang ia kagumi, dan mungkin sebenarnya orang yang ia kagumi mulai melirik pada si kepo itu.
Yang salah adalah, menjadi secret admirer yang annoying dengan cara missed call berkali-kali ke nomor seseorang tanpa kenal waktu, atau mengirim SMS-SMS depresi atau broadcast nggak penting. Atau, menyebar berita aneh tentang seseorang atau mungkin mengambil barang orang tersebut diam-diam? Atau, mengagumi seseorang yang sudah punya pacar? Atau mungkin mengagumi seseorang saat ia sendiri sudah punya pacar? Hmm… itu sih cari masalah, Sob!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H