Keputusan yang dibuat oleh kedua negara tersebut tentu sangat logis apabila melihat dari kaca mata kepentingan nasional. Kemudian ada Brazil yang juga membeli pasokan minyak dari Rusia dengan jumlah 15% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Juga Afrika Selatan tampaknya lebih blak-blakan dalam mengkritik sanksi-sanksi yang diberikan negara barat kepada Rusia.Â
Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa sanksi yang diberikan amerika dan negara negara lainnya akan mengakibatkan dampak buruk kepada afrika. Turki pula mengkritik kebijakan ini.Â
Mengingat Turki sedang mengalami inflasi terparah dalam dekade ke belakang. Turisme yang menjadi penopang perekonomian Turki menjadi terguncang diakibatkan oleh masyarakat Rusia yang terkena sanksi sehingga tidak dapat menggunakan kartu kreditnya. Diketahui bahwa terdapat 2.2 juta turis asal Rusia yang datang ke Turki pada 7 bulan pertama 2022 ini.
Indonesia sendiri sempat dikabarkan tertarik untuk membeli minyak dari Rusia dikarenakan harganya yang lebih murah dibanding harga minyak lainnya. Hal ini juga telah disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Tetapi mengingat ada harga yang lebih mahal yang harus dibayar apabila nantinya negara indonesia diembargo oleh negara barat lainnya yang mengakibatkan indonesia harus berpikir ulang apabila ingin membeli minyak dari Rusia.
Dalam kondisi krisis seperti ini bukan alasan yang tepat untuk mengorbankan stabilitas dalam negeri hanya untuk mengurus konflik negara lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan negara. Barat seolah-olah lupa bahwa tiap negara memiliki tantangan dan kepentingan negara yang lebih utama dibanding untuk ikut campur dalam isu politik ini.Â
Mengingat bantuan yang telah datang ke Ukraina sangatlah besar dari berbagai penjuru dunia baik dari segi militer hingga fasilitas yang diberikan kepada pengungsi-pengungsi dari Ukraina. Memaksa negara-negara lain untuk ikut memboikot Rusia adalah hal yang sangat egois.Â
Lucunya lagi, ternyata negara-negara yang memboikot minyak Rusia adalah negara yang berketergantungan dengan minyak Rusia. Salah satu negara eropa yang terancam mengalami krisis energi pada musim dingin adalah jerman yang sebagian besar sumber energinya dipasok oleh pipa-pipa dari Rusia.Â
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan boikot yang diambil oleh negara-negara tersebut adalah tindakan yang sembrono dan terkesan emosional karena terbukti tindakan boikot ini malah memperparah krisis ekonomi yang sudah ada pasca pandemi covid-19. Negara-negara G20 yang tidak mengambil langkah boikot sudah melakukan hal yang tepat dan logis walaupun mendapat tekanan dari berbagai negara-negara barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H