Siapa yang disini tidak kenal dengan kota yang dikenal sebagai kota Gudeg? Kota yang memiliki penduduk yang tergolong sopan dan ramah, tidak hanya penduduknya saja yang bagus di jogja juga terdapat tenpat tempat kuliner dan wisata yang tidak tergolong sedikit.
Tempat yang selalu dirindukan dan diabadikan dalam lirik lagu oleh musisi lokal. Kota istimewa ini memiliki banyak sudut romantis yang mudah membuat orang merasa akrab. Meskipun kehidupan modern semakin merambah, Yogyakarta tetap mempertahankan keakraban dan kehangatan dalam hubungan antar sesama.
Jogja memiliki style penutup kepala yang menandakan bahwa itu adalah orang jogja, Namanya adalah blankon atau blangkon, bagi kalian yang tidak mengetahui apa itu blangkon, simak penjelasan dibawah ya?
Blangkon merupakan penutup kepala yang terbuat dari kain batik dan digunakan oleh kalangan pria sebagai kelengkapan dari pakaian tradisional Jawa. Selain sebagai penutup kepala, blangkon yang dipakai juga menunjukkan strata sosial pemakainya di kalangan masyarakat.
Yogyakarta, atau biasa disebut Jogja, disini tidak dikendalikan oleh presiden ataupun mentri, jogja memiliki dua kerajaan yang masih eksis hingga saat ini: Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Dua pemimpin dari kedua kerajaan tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono 10 dan Sri Paku Alam ke-9, telah bergabung dengan NKRI sejak tahun 1945. Meskipun terdapat dua kerajaan yang berkembang di dalamnya, Yogyakarta telah menjadi bagian dari Indonesia sebagai provinsi setingkat dengan kabupaten dan kota.
Wilayah ini sering dijuluki wilayah pendidikan karena terdapat sekitar 60 kampus dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Daerah utara Yogyakarta, seperti Sleman, Kota, dan ibu kota Jogja, menjadi pusat pendidikan tersebut. Sedangkan bagian selatan, seperti Gunung Kidul dan Bantul, merupakan tempat berkumpulnya banyak komunitas seni dan galeri seni.
Yogyakarta juga dikenal sebagai pusat pariwisata dengan kuliner yang lezat dan keindahan alam yang memukau.
Kota ini memiliki beragam tempat wisata mulai dari wisata sejarah, candi-candi bersejarah, hingga pantai yang indah. Tidak hanya itu, Yogyakarta juga terkenal dengan budaya dan tradisi yang masih tetap dijaga hingga dan memiliki julukan sebagai kota kuliner manis.
Biasanya Tugu atau monumen dijadikan simbol suatu daerah sebagai ciri khas sebuah daerah. Begitu juga dengan Tugu Jogja yang merupakan salah satu ikon utama Yogyakarta. Tugu Jogja ini berada tepat di tengah perempatan antara jl. Mangkubumi, jl. Jendral Sudirman, Jl. A.M Sangaji, dan Jl. Dipenogoro. Dengan berbagai sejarah yang melatarbelakanginya, Tugu Jogja juga menjadi ikon sejarah bagi kota Jogja.
Tugu yang dibangun pada tahun 1755 oleh Hamengkubuwono I, pendiri Kraton Yogyakarta, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungkan laut selatan, Kraton Jogja, dan Gunung Merapi. Konon Sultan pada saat melakukan meditasi menjadikan tugu ini sebagai patokan arah menghadap Gunung Merapi.
Namun, di balik keindahan dan keistimewaan Yogyakarta, terdapat juga beberapa permasalahan yang tidak terlihat secara langsung. Salah satunya adalah terkait dengan konflik agraria antara petani dan pengembang.