Mohon tunggu...
Salma Mukadar
Salma Mukadar Mohon Tunggu... -

Jadilah penikmat kopiku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa

28 Januari 2019   12:11 Diperbarui: 28 Januari 2019   13:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam bumi, aku adalah salah satu titipan cinta dari sang Ilahi

Diciptakan dengan segumpal hati yang memiliki rasa

Bersama logika yang mungkin saja akan menggugurkan rasa

kalau saja langit dapat kugapai

akan aku sisipkan bintang yang membaluti cinta agar terlihat olehmu

dan kita akan melihatnya dalam satu rasa "kasih sayang"

lihatlah pada beribu-ribu raga dan jiwa yang diciptakan

ada banyak rasa yang hadir dengan keunikan

namun, kita adalah pilihan rasa yang disatukan dengan ikatan kekasih

kita hanya dapat berjalan mengikuti rotasi bumi dengan aksara cinta

kita hanya dapat melukis doa yang indah untuk dikirimkan

namun, jika nantinya; kau melepaskan genggaman kita dengan melihat banyak arah dan tujuan yang berubah dalam pikiran

letaklah rasaku pada seikat cinta dalam lukisan perjuanganmu

berilah ia perjuangan yang taksia-sia

agar kau paham, munculnya kemenangan karena seikat cinta yang pernah membara

dan lihatlah, ketika Ilahi menjadikanmu luar biasa

tengoklah seikat cinta yang sempat belum aku ungkap namun telah menjadi kenangan

mungkin saja, semesta saat itu sedang merindui kita dalam satu baitan puisi rindu

hingga kita menjadi pengingat yang tak pernah lupa

yang mengelokkan inci demi inci baitan puisi menjadi indah

pada Ilahi aku titipkan hati dan harapan

agar ia tetap menjagaku dalam lika-liku rasa

membentengiku dalam tantangan cinta

memelukku dalam alur kasih sayang

hingga menjadi gumpalan ketulusan yang membungkus hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun