Menurut Shidiq A.F dan Raharjo S.T, Remaja merupakan transisi dari anak-anak menuju dewasa, masa dimana mereka mencari jati diri dan menentukan tujuan hidup. Fenomena munculnya pengamen sudah menjadi masalah bagi pemerintah dan masyarakat, kebanyakan pengamen selalu merusak keindahan di kota maupun di desa. Banyak remaja menjadi pengamen jalanan disebabkan karena adanya permasalahan khususnya mengenai masalah ekonomi. Terkhusus masuk dalam statement pengangguran, pergaulan, dan permasalahan keluarga. Menjadi pengamen, dianggap sebagai jalan alternatif yang lebih baik dari pada terlibat dalam kegiatan yang lebih berbahaya.
Penelitian yang digunakan dalam metode ini menggunakan metode deskriptif social experiment di Desa Kesambi Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Mengapa menggunakan social experiment? Karena penelitian yang dilakukan dengan subyek interaksi antar manusia di dunia nyata. Pada penelitian tersebut kita menggunakan dua orang remaja untuk melakukan kegiatan mengamen disekitaran rumah warga di desa kesambi.
Dalam social experiment ini dua orang remaja sedang melakukan aksi ngamen,dan dua orang tersebut masih tergolong usia belasan tahun. Pada saat dua orang tersebut sedang melakukan aksi mengamen,mereka bertemu dengan beberapa orang, diantaranya ada yang memberi dan ada yang tidak.
Mereka yang memberi,beralasan bahwa dua orang ini terlihat kasihan, dan mereka yang tidak memberi terlihat sangat cuek dengan keadaan sekitar, ditengah mereka sedang melakukan kegiatan mengamen tersebut, mereka bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang jam istirahat di sekolahnya, setelah anak itu melihat dua orang pengamen ini, secara spontan anak itu memberikan uangnya untuk para pengamen. Di samping itu juga bertemu dengan ibu tua yang memberikan uang dengan nominal yang cukup besar sebagai rasa belas kasihnya kepada sang pengamen. Tak lupa beliau juga memberikan motivasi hidup pada dua remaja tersebut.
Dalam pandangan islam, bekerja halal merupakan kewajiban setiap muslim. Namun pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara halal dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini, menjadi pengamen jalanan dapat dianggap sebagai pekerjaan yang halal selama dilakukan dengan cara yang halal.
Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 105 yang berbunyi :
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: "Dan Katakanlah "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Tidak jarang, motivasi utama remaja untuk menjadi pengamen jalanan adalah untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Beberapa remaja bahkan menjadi pengamen jalanan karena terpaksa menafkahi keluarga yang notabelnya orang tua mereka memiliki perekonomian yang rendah. Tetapi setidaknya bisa membantu mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain itu, menjadi pengamen jalanan juga memberikan kesempatan untuk mengekspesikan diri melalui musik. Pekerjaan sebagai pengamen juga memberikan kesempatan untuk menunjukan bakat mereka. Dalam hal ini, menjadi pengamen jalanan bisa memberikan pengalaman berharga dan kepercayaan diri. Namun, Menjadi pengamen jalanan juga memberikan resiko yang cukup besar seperti penangkapan yang dilakukan oleh satpol pp, resiko kecelakaan, resiko tindak kekerasan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu tidak adanya jaminan keamanan pekerjaan ini membuat remaja pengamen jalanan harus selalu waspada dan hati-hati.
Sebagai masyarakat kita harus memperhatikan remaja yang menjalankan pekerjaan ini dan memberikan dukungan kepada mereka. Pemerintah dan masyarakat harus memberikan alternatif pekerjaan yang lebih aman dan terjamin bagi mereka agar mereka tidak terpaksa menjadi pengamen jalanan.
Menjadi pengamen jalanan adalah pekerjaan yang sangat berat dan beresiko. Namun, kita harus memotivasi untuk terus berkarya dan memberikan hiburan kepada orang lain. Kita harus menghargai pekerjaan mereka dan memberikan pengakuan atas usaha mereka. Dengan cara ini, kita bisa lebih peduli dan menghargai satu sama lain. Motivasi lain yang dapat diberikan masyakat adalah yakni dengan memberikan bantuan finansial berupa tips atau penawaran pekerjaan sebagai alternatif untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun, sebagai remaja yang masih dalam masa belajar,mereka juga harus mengutamakan Pendidikan.dalam islam,Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, pengamen jalanan harus tetap memperhatikan Pendidikan mereka agar dapat meraih cita-cita yang lebih tinggi dimasa depan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi pengamen jalanan dalam pandangan islam dapat dianggap sebagai pilihan yang baik selama dilakukan dengan cara yang benar yakni halal dan tidak merugikan orang lain. Selain itu, menjadi pengamen jalanan juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri. Namun, remaja yang memilih menjadi pengamen jalanan harus tetap menjaga perilaku dan pergaulanya agar tidak terjerumus kedalam lingkungan yang tidak sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H