Deru mobil terdengar jelas dari sini. Kupantul pantulkan bola basket yang ada ditanganku, mempelajari teknik dribble yang baru saja diajarkan padaku. Aku bersekolah di sekolah dasar di pinggiran jalan raya. Dengan lilitan jilbab lebar aku tetap masih bisa melakukan gerakan bebas seperti melompat dan berlari.
Pukul 15.00
Sembari menunggu jemputan kumainkan bola basket yang tadi pagi kumainkan. Aku suka bermain bola kala itu, tak seperti anak perempuan pada umumnya yang bermain boneka. Aku bahkan tidak suka dengan boneka.
Bola terjatuh dari tanganku, menggelinding ke arah jalan raya. Sejalan dengan hal itu, aku melihat keluargaku melambaikan tangan padaku. Ahh rupanya aku sudah dijemput. Ayah segera menggandengku menuju mobil disebrang jalan. Entah bagaimana bola itu sekarang, kubiarkan begitu saja di tengah jalan raya. Aku pikir ayah akan membawaku menuju mobil. Namun dugaanku salah, kita menuju gang sempit sebelah mobil kami.
Tiba tiba langit yang begitu cerah berubah menjadi kelam seketika. Sontak kami semua terkejut karnanya. Menatap langit keheranan sembari terus berjalan menuju ujung lorong yang begitu panjang.
“Gebrak!”
Suara barang barang yang tadi kami lewati terjatuh. Kami menoleh ke belakang bersamaan dengan adanya erangan keras dari seekor binatang buas bermata merah. Tak ayal, kami langsung berlari menuju arah berlawanan dari binatang tersebut. Satu dari kami terjatuh, seketika tubuhnya koyak dicabik binatang tersebut. Seketika binatang tersebut hilang entah ke mana dengan salah satu keluarga kami. Namun, kami terus berlari dan berlari karna merasa masih dalam ancaman. Benar saja, tiba tiba binatang lain muncul dibalik semak dan sekali lagi mengambil salah satu dari kami dan menghilang.
Tersisa aku, ayah, dan seorang kerabatku. Kakiku terus berlari tanpa henti, lelah menjalar di seluruh tubuhku. Se-gerombolan kelelawar bermata merah mengejar kami. Kakiku tak sanggup lagi untuk berlari ayah segera menggendongku lalu kelelawar menyambar tubuhku. Rasa sakit tak terelakkan ketika kukunya mencengkeram tubuhku. Bayangan hitam memenuhi pandanganku
"Aa ...”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H