Mohon tunggu...
Salma Khaerunnisa
Salma Khaerunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

There may be no end to our journey of dreams. So let’s take a break for today

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kobaran Api Menyala di Depan Mata

13 November 2020   07:20 Diperbarui: 26 November 2020   06:23 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi. Posisi penulis dengan tempat kejadian kebakaran. Tembok yang putih didepan itu merupakan Toko Mebel.

Selesai makan orang melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Aku yang memang tak punya kerjaan lain, santai saja menonton televisi mencoba memindahkan satu chanel ke chanel lain mencari acara yang menarik.

"Jang, pangbuangin sampah keluar lah. Meni udah numpuk gini." seru nenekku kepada Om Andi, yang merupakan pekerja ditoko tetapi sudah seperti dianggap anak sendiri oleh nenek. Om Andi pun memang tinggal dirumah nenek.

Om lantas melenggang keluar, memenuhi perintah nenek. Om memang orangnya baik dan suka bersih-bersih, saat aku liat keluar dia sedang membereskan sampah yang ada didekat kebun. 

Tiba-tiba saja Om masuk rumah dengan terburu-buru. 

"Teh waktu sapu-sapuin kebun ya, saya liat di bagian belakang toko mebel ada gemericik api!" ucap Om dengan penuh kecemasan

"Api? Gimana kok bisa tiba-tiba ada api? Tadi Teteh lewat kesitu aja ga kenapa-kenapa" Mama kebingungan. 

"Gatau Teh saya juga bingung, pokoknya ada api. Hayu liat keluar" Om berusaha meyakinkan Mama.

Allahuakbar! Benar ternyata.. Api dimana mana..

"Terakhir tadi saya liat api nya masih percikan percikan kecil aja. Astagfirullah sekarang udah sebesar ini lagi" ujar Om

Semua orang terkejut, karena sejam yang lalu pun orang-orang masih ramai. Sekarang sudah seperti ini kejadiannya.

Aku panik kebingungan tak tahu harus berbuat apa menghadapi api yang terus menyulut. Jantung pun berdetak kencang tak karuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun