Selesai makan orang melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Aku yang memang tak punya kerjaan lain, santai saja menonton televisi mencoba memindahkan satu chanel ke chanel lain mencari acara yang menarik.
"Jang, pangbuangin sampah keluar lah. Meni udah numpuk gini." seru nenekku kepada Om Andi, yang merupakan pekerja ditoko tetapi sudah seperti dianggap anak sendiri oleh nenek. Om Andi pun memang tinggal dirumah nenek.
Om lantas melenggang keluar, memenuhi perintah nenek. Om memang orangnya baik dan suka bersih-bersih, saat aku liat keluar dia sedang membereskan sampah yang ada didekat kebun.Â
Tiba-tiba saja Om masuk rumah dengan terburu-buru.Â
"Teh waktu sapu-sapuin kebun ya, saya liat di bagian belakang toko mebel ada gemericik api!" ucap Om dengan penuh kecemasan
"Api? Gimana kok bisa tiba-tiba ada api? Tadi Teteh lewat kesitu aja ga kenapa-kenapa" Mama kebingungan.Â
"Gatau Teh saya juga bingung, pokoknya ada api. Hayu liat keluar" Om berusaha meyakinkan Mama.
Allahuakbar! Benar ternyata.. Api dimana mana..
"Terakhir tadi saya liat api nya masih percikan percikan kecil aja. Astagfirullah sekarang udah sebesar ini lagi" ujar Om
Semua orang terkejut, karena sejam yang lalu pun orang-orang masih ramai. Sekarang sudah seperti ini kejadiannya.
Aku panik kebingungan tak tahu harus berbuat apa menghadapi api yang terus menyulut. Jantung pun berdetak kencang tak karuan.Â