Mohon tunggu...
Salma Karomah
Salma Karomah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

يارب اموراميسرة وقلبامطمئنا

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pondok Pesantren sebagai Refleksi Pendidikan Islam dalam Membentuk Generasi Muslim Berkarakter

13 Juni 2023   19:36 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:42 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memahami esensi pesantren, sebaiknya kita melihat sejarahnya terlebih dahulu. Menurut pandangan menarik, pesantren sudah ada sejak zaman pra-Islam. Lembaga seperti pesantren sudah ada sejak masa pemerintahan Hindu-Budha sekitar abad ke-13 M. Bahkan, sistem pendidikan pesantren ini mungkin berasal dari penggabungan kedua agama tersebut. Oleh karena itu, pesantren tidak hanya mencerminkan keislaman, tetapi juga identitas keindonesiaan.

Pesantren adalah lembaga yang dipimpin secara penuh oleh kiai sebagai pengajar yang bertanggung jawab atas segala aktivitas di pesantren. Sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam tradisional di Indonesia, pondok pesantren menggunakan pendekatan pengajaran yang didasarkan pada ajaran Islam dengan tujuan untuk ibadah dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. 

Santri diberi pendidikan untuk menjadi mukmin sejati, yaitu individu yang bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki akhlak yang mulia, integritas pribadi yang utuh, kemandirian, dan kualitas intelektual yang baik. Di dalam pesantren, santri belajar hidup bersosialisasi, berorganisasi, memimpin, dan dipimpin. Mereka juga diharapkan untuk taat dan menghormati aturan yang berlaku di pesantren serta siap menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengasuh. Selain itu, pesantren merupakan institusi pendidikan tertua di Indonesia yang sudah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan. Bahkan, mayoritas perjuangan kemerdekaan dipelopori oleh santri di bawah pimpinan kiai.

Ini bukan karena pesantren menolak
perkembangan modern, tetapi lebih
karena pesantren menerapkan sistem yang
menekankan pada peningkatan moralitas
dan akhlak santrinya. Oleh karena itu,
metode-metode yang digunakan masih
menggunakan pola lama seperti sorogan,
badongan, dan lain sebagainya, karena
model-model tersebut dinilai dapat membantu
pesantren mencapai tujuannya dalam menciptakan
generasi Islami dengan kepribadian sederhana.
Komponen-komponen dasar yang membentuk
lembaga pondok pesantren adalah kiai,
masjid, asrama, santri, dan kitab kuning.
Kiai merupakan pusat pengelolaan pesantren
yang mengambil keputusan untuk seluruh kebijakan.

Dalam tradisi pesantren, keinginan dan perkataan
kiai dianggap sebagai kewajiban bagi santri
untuk memenuhi dan menaati perintah kiai.
Masjid berfungsi sebagai tempat pelaksanaan
pengajian dan juga digunakan sebagai majelis
pengajian ilmu dalam skala besar. Acara-acara
seperti Bahtsul Masa'il dan majelis ilmu lainnya
juga biasanya dilaksanakan di masjid.
Asrama merupakan tempat tinggal santri dengan
pembagian kamar dan penghuni yang diatur
sesuai dengan kebijakan pesantren yang berbeda-beda
dalam penerapannya di setiap lembaga.

Menyekolahkan anak di pesantren dapat memberikan pendidikan yang diinginkan oleh orangtua, seperti akhlak karimah atau akhlak terpuji. Selain itu, pesantren juga merupakan alternatif bagi orangtua yang sibuk dengan pekerjaan, karena kewajiban mendidik anak secara penuh dipasrahkan kepada kiai. Falsafah jawa menyatakan bahwa apapun kebijakan pesantren dalam melaksanakan program pendidikan akan diterima dengan total oleh orangtua sebagai pihak yang menitipkan anaknya.

Di Indonesia, terdapat banyak pondok pesantren yang tersebar dan memiliki ciri khas masing-masing. Beberapa pesantren mengadopsi ideologi salafi/klasik, modern, campuran, dan terbaru adalah pesantren manhaj salafi yang mulai dikenal luas.
Manhaj berasal dari kata nahaja yang berarti proses atau cara. Manhaj salafi merujuk pada cara menerapkan ajaran agama yang diajarkan oleh Nabi dan tiga generasi awal yang mengikuti Nabi. Gerakan salafi merupakan gerakan purifikasi ajaran Islam dengan mengembalikan ajaran Islam ke sumbernya, yaitu Al-Quran dan Al-Hadits. Purifikasi dilakukan dengan memurnikan ajaran dari kesyirikan, bid'ah, khurafat, tahayul, dan mitos. Manhaj salafi juga dikenal sebagai neo tradisional salafi yang ingin mencontoh keberagaman tiga generasi awal setelah Nabi dalam identitas, keyakinan, dan perilaku. Prinsip dan karakter dasar manhaj salafi berpusat pada akidah, karena akidah yang benar menjadikan muslim sangat mulia. Manhaj salafi adalah salah satu ideologi pesantren yang relatif baru dan memiliki keyakinan untuk memurnikan ajaran Islam dari bid'ah yang dapat membahayakan aqidah beragama umat Islam. Pesantren umumnya mengikuti pola pendidikan Islam tradisional dan santri dianggap sebagai orang yang berjuang untuk menegakkan kalimat Allah.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam menjadi fundamental bagi generasi Muslim masa kini. Kondisi zaman yang dinamis serta berbagai masalah yang dihadapi menuntut agar generasi Muslim masa depan memiliki karakter yang kuat dalam agama Islam agar bangsa ini tidak kehilangan akarnya di masa depan. Pesantren hadir sebagai bentuk nyata dari pendidikan Islam yang komprehensif untuk membentuk individu Muslim yang memiliki karakter yang kuat dalam agama Islam. Tujuan dari pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk individu yang lengkap dalam memahami agama Islam dan peka terhadap perkembangan keilmuan lainnya. Institusi formal pendidikan agama Islam umumnya memiliki kekurangan dalam aspek pemahaman agama Islam. Dengan metode pengajaran dan kegiatan yang mengutamakan nilai-nilai akhlak Islam, pesantren diharapkan dapat bekerja sama dengan institusi pendidikan agama Islam lainnya untuk menyebarkan keunggulannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun