Mohon tunggu...
Salma Jatmiko
Salma Jatmiko Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MALIKI MALANG

Seorang Mahasiswi Semester 5 di UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKM 231 "Abipraya Jati" Khidmat dalam Tahlilan Jamaah Berusia 25 Tahun

31 Januari 2023   12:55 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:03 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok KKM 231 "Abipraya Jati" Khidmat dalam Tahlilan Jamaah Berusia 25 Tahun

Seluruh laki-laki dari Kelompok KKM 231 "Abipraya Jati" turut hadir dalam kegiatan tahlilan mingguan bersama warga, pada hari Kamis malam Jum'at (29/12/22). Mahasiswa memakai almamater UIN Malang sebagai identitas mahasiswa KKM, serta memakai peci dan sarung ala santri.

Sudah menjadi budaya, bahwa masyarakat desa Sukomulyo, khususnya dusun Bakir, melakukan aktivitas keagamaan bersama. Kegiatan keagamaan tersebut meliputi diba'an, tahlilan, sholawat, burdah, dan manaqib. Kegiatan tersebut dilakukan secara konsisten secara bergiliran si rumah warga.

Dalam acara tahlilan ini, mahasiswa dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kepada jama'ah oleh pimpinan jamaah, Kasani.

"Alhamdulillah kita kedatangan tamu dari mahasiswa KKN. Monggo teman-teman KKN mungkin ada yang mau diucapkan kepada jama'ah, bisa perkenalan diri juga," ujar Kasani.

Ketua kelompok KKM, Sean Kafka Adhyaksa, menyatakan rasa syukur karena telah diterima dengan hangat oleh masyarakat, sekaligus memperkenalkan anggota kelompok.

"Kelompok kami beranggotakan 16 orang, sangat bersyukur bisa mengabdi di masyarakat desa Sukomulyo. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih juga bisa berbaur di masyarakat," sebut Kafka, nama akrabnya.

Kegiatan tahlil berlangsung sehabis isya, sekitar pukul 19:30 Waktu Indonesia Barat, hingga pukul 21:00 malam. Diawali dengan membaca surat Yasin, jamaah menyambungnya dengan tahlilan. Selepas acara, jamaah beramah-tamah dan berbincang bersama mahasiswa.

Damanhuri, salah satu jamaah, bercerita kisah berdirinya jamaah ini, yang bernama Jamaah Yasin. Ia menyebutkan jamaah ini berdiri 25 tahun yang lalu.

Dokpri
Dokpri

"Kalau nggak salah Jamaah Yasin ini berdiri 25 tahun yang lalu. Dulu itu masih sepi di sini. Belum banyak rumah kayak sekarang. Kita cuma ngumpul terus baca tahlil bersama. Lama-lama, semakin banyak orang yang datang di jamaah ini," tutur Huri, nama panggilannya.

Warga yang berkumpul di jamaah ini datang secara sukarela. Dari perkumpulan Jamaah Yasin ini, mereka mengambil inisiatif untuk membangun mushola Baitul Muslimin Hingga saat ini, mushola itu juga difungsikan sebagai Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun