Mohon tunggu...
Salma Hanif
Salma Hanif Mohon Tunggu... Makeup Artist - I love my self

Berkaryalah sebelum berkarya dilarang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tradisi Rewang di Desa

30 Oktober 2021   12:00 Diperbarui: 30 Oktober 2021   12:08 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Sebuah tradisi gotong royong orang jawa dalam bertetangga, tak terkecuali di trenggalek. Tradisi rewang ini dilakukan ketika ada tetangga yang sedang hajatan,,, tradisi ini sudah ada dari jaman dulu dan masih dilestarikan sampai saat ini, terutama di desa,,, tradisi ini bisa jadi sudahbtidak digunakan oleh masyarakat yang tinggal di kota atau di perumahan, karena tuntutan pekerjaan mereka lebih mmilih catering untuk hajatan.

Hal menarik dari rewang ini adalah, dibentuknya panitia agar acara yangbakan dilaksanakan berjalan dengan lancar dan tidak ada kesalahpahaman dalam tugas yang telah dibagi, pembentukan pantia ini disebut juga "klumpukan laden". Disini orang yang sudah dipilih menjadi juru ladi  bertanggung jawab terhadap kesuksesan acara jamuan makan selama acara berlangsung. Kira -  kira satu bulan sebelum pesta pemilik rumah menghubungi tetangga yang bisa dipercaya dan terbiasa pengalaman mengelola perjamuan pesta. Lalu juru masak membentuk panitia kecil yang mempunyai tanggung jawab berbeda beda. Sebagai contoh untuk urusan menyediakan minuman teh dan kopi, memasak nasi, mencuci piring  serta perabotan, menyiapkan air dan kayubakar dikerjakan para bapak. Sedangkan para ibu memasak,belanja ke pasar dan sebagainya.

Sudah dari jauh-jauh hari, tuan rumah mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk acara, termasuk juga kayu bakar, karena masyarakat pedesaan masih menggunakan tungku api untuk memasak di acara besar. Satu dua hari sebelum pesta, tetangga terutama kaum ibu sudah berdatangan untuk membantu mempersiapkan bahan masakan, membuat bawang goreng, menggoreng krupuk, membuat tape, dll.Bagi juru masak akan seharian penuh berada di rumah pemilik pesta bahkan kadang mereka hanya pulang malam dan esok pagi kembali lagi.

Guyup rukun akan sangat terasa di acara seperti ini, sendau gurau para perewang, bau asap kayu bakar yang digunakan untuk memasak, dan bau kopi, teh, parem yang sangat khas. Semoga tradisi ini tetap terjaga kelestariannya, Meskipun semakin kesini semakin banyak orang yang menggunakan jasa catering, dan bisa jadi juga tradisi ini akan hilang seiring berkembangnya jaman, setidaknya kita pernah merasakan hangatnya kebersamaan dengan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun