Banyak cara yang dapat Sekolah lakukan untuk memaksimalkan datangnya bulan Ramadhan. Salah satunya adalah dengan mengadakan program Pesantren Kilat atau yang biasa disebut sanlat. Program yang satu ini hampir sering diadakan di tiap sekolah dan sudah seperti program wajib bagi tiap sekolah ketika bulan Ramadhan datang. Sekolah MI Naelushibyan pun tidak ketinggalan untuk mengadakan program Pesantren Kilat di Ramadhan tahun ini.
Bukan tanpa alasan program Pesantren Kilat ini diadakan tiap tahunnya, program ini dipilih karena dianggap sangat penting bagi murid untuk memperdalam agama Islam, mulai dari mengkaji sejarah Islam sampai memperbaiki dan mempraktekan bacaan-bacaan Solat dan juga Wudhu. "Jadi ini waktunya. Kalau setiap hari kan itu belajar pelajaran umum lebih banyak daripada pelajaran agamanya, meskipun di MI itu banyak juga ilmu agamanya, seperti Fikih, Aqidah, Bahasa Arab, SKI,- tapi momen Ramadhan ini digunakan untuk memperdalam bidang pelajaran agama itu yang ciri khas MI-nya diperdalam lagi," ungkap Suhaeni selaku Kepala Sekolah MI Naelushibyan.
Sesuai namanya, pesantren kilat adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan secara singkat, dan dilakukan secara rutin di bulan Ramadhan oleh lembaga pendidikan untuk memotivasi para peserta didik di lingkungan sekolah, dengan mengajarkan beberapa pelajaran penting.
Mengingat pandemi yang belum sepenuhnya pulih, program sanlat ini hanya diselenggarakan selama 2 jam, mulai dari jam 8 sampai jam 10 pagi selama sepekan. Durasi kegiatan pun disesuaikan agar tidak terlalu berbeda jauh dengan durasi sekolah di hari-hari biasanya.
Kegiatan Pesantren Kilat ini diawali dengan solat Duha bersama yang dilaksanakan di Masjid, lalu dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama, kemudian disambung dengan tausiyah yang disampaikan oleh guru yang berbeda disetiap harinya. Materi yang disampikan pun beragam, mulai dari materi-materi akhlak, Â seperti adab kepada orang tua, adab kepada guru, adab kepada sesama lalu agar murid tidak merasa bosan, tausiyah juga selalu dilengkapi dengan cerita-cerita sejarah Nabi dan Rasul yang dikemas secara menyenangkan, "tapi tidak akhlak semua gitu kan, ada yang cerita, cerita kisah Nabi, kisah orang soleh." Kata Suhaeni.
Setelah kegiatan Solat Duha dan tausiyah dilaksanakan, murid-murid diarahkan untuk mengikuti kegiatan belajar agama Islam secara privat di kelas masing-masing, "kemudian setelah selesai season 1 di Masjid, mereka ke kelas masing-masing untuk mengikuti materi lebih dalam lagi sesuai kelas-kelasnya." jelas Suhaeni. Ketika di kelas, murid juga mendapatkan privat bacaan Al-Qur'an, Iqra, bacaan Solat, Wudhu, yang dilanjutkan dengan praktek gerakan Solat dan juga Wudhu.
MI Naelushibyan memulai program ini 2 minggu setelah puasa, yakni pada tanggal 19 April 2022 dan untuk kegiatan Pesantren Kilat ini hanya akan diikuti oleh murid kelas 1-5 saja karena pada tanggal 11 April, anak-anak kelas 6 akan mengikuti Ujian Madrasah, jadi untuk murid kelas 6 tidak dilibatkan. "ini kan berbenturan dengan ujian ya, ujian kelas 6. Jadi digeser gitu, jadi ga dari awal, jadi dari tengah-tengah mungkin ya, minggu kedua," ungkap Kepala Sekolah MI Naelushibyan itu.
Program Pesantren Kilat ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh siwa-siswi serta seluruh warga sekolah di MI Naelushibyan sebagai ajang untuk lebih mendalami Islam, dan juga mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu dengan mengisi kegiatan Ramadhan di tahun 1443 Hijriah ini dengan hal-hal yang dapat memberikan dampak positif bagi semua.
Salma Hasna Fauziyah
A2131 (B)
Ilmu Komunikasi
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H