Mohon tunggu...
salma fatia
salma fatia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ambivet

Selanjutnya

Tutup

Analisis

diskriminasi dan pelecehan terhadap perempuan

27 Desember 2024   13:30 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam pendidikan, perempuan sering kali tidak mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki, terutama dalam pendidikan tinggi dan bidang sains. Stereotipe gender memperkuat anggapan bahwa perempuan hanya cocok di bidang tertentu, membatasi potensi mereka. Pernikahan dini juga sering menjadi halangan bagi perempuan untuk melanjutkan pendidikan. 

Di masyarakat, norma dan tradisi sering menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah, dan ada kewajiban bagi perempuan untuk mengurus rumah tangga tanpa terlibat dalam pengambilan keputusan. Pembatasan berdasarkan peran gender juga menyebabkan perempuan dilarang bekerja atau ikut serta dalam kegiatan publik. Praktik merugikan seperti pernikahan paksa dan pemotongan alat kelamin perempuan juga terjadi. 

Dalam keluarga, perempuan sering menanggung beban ganda dan menjadi korban kekerasan domestik. Dalam politik, perempuan kurang terwakili dan mengalami hambatan dalam partisipasi, di mana ada stereotip bahwa mereka tidak layak memimpin. Diskriminasi juga terlihat dalam akses layanan kesehatan, di mana perempuan tidak selalu mendapatkan layanan kesehatan reproduksi yang memadai, mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan mereka.

Jenis-Jenis Pelecehan terhadap Perempuan 

jenis-Jenis Pelecehan terhadap Perempuan meliputi berbagai tindakan yang mengintimidasi atau menyakiti perempuan, baik secara fisik, verbal, emosional, maupun seksual. Pelecehan ini terjadi di rumah, tempat kerja, sekolah, dan ruang publik. Setiap jenis pelecehan dapat serius mempengaruhi kesehatan mental dan fisik korban. 

Pelecehan seksual termasuk tindakan atau ucapan bersifat seksual yang dilakukan tanpa persetujuan. Ini mencakup permintaan atau paksaan seksual, komentar atau lelucon seksual, kontak seksual tanpa izin, dan pengiriman pesan atau gambar vulgar. 

Pelecehan fisik berfokus pada tindakan atau sentuhan fisik yang tidak diinginkan, seperti sentuhan tanpa izin, serangan fisik, dan pemaksaan untuk berhubungan intim. 

Pelecehan verbal melibatkan kata-kata yang menyakiti perempuan, seperti catcalling, komentar menghina, dan pelecehan melalui nama panggilan. 

Pelecehan psikologis atau emosional berkaitan dengan pelanggaran yang merusak kesehatan mental, termasuk intimidasi dan ancaman, manipulasi emosional, serta merendahkan atau menghina korban. 

Pelecehan daring terjadi di dunia digital melalui platform online, yang mencakup penyebaran gambar atau video tanpa izin, penghinaan di media sosial, dan doxxing. 

Pelecehan seksual di tempat kerja adalah perilaku tidak pantas yang dapat mencakup permintaan atau tekanan seksual dan pelecehan melalui pekerjaan. Semua bentuk pelecehan ini sangat merugikan bagi perempuan, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan agar perempuan merasa aman dan dihormati di semua lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun