Mohon tunggu...
Anisah Salma Falihah
Anisah Salma Falihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Saya merupakan pribadi yang kreatif dan sering tertarik dengan pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Petrikor yang Sering Membuat Kecanduan

16 Juni 2022   03:28 Diperbarui: 16 Juni 2022   03:36 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sadarkah kalian saat sedang hujan, terkadang mencium bau yang khas namun bau tersebut sulit untuk dijelaskan. Bau tersebut sangat menenangkan dan terkadang dapat membuat seseorang teringat akan suatu peristiwa yang berkesan. Setiap orang menyukai bau tersebut, bahkan ada yang sampai kecanduan. Baru-baru ini juga terdapat industri parfum yang menginovasinya sebagai salah satu dari bau parfum.

Jadi apa sih sebenarnya bau itu, dari mana asalnya, dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut.

Bau tersebut dinamakan petrikor. Istilah tersebut ditemukan oleh Isabel Joy Bear dan RG Thomas yang merupakan ilmuwan Australia. Petrikor sendiri berasal dari kata "petra" yang memiliki arti "batu" dan "ichor" yang memiliki arti "darah para dewa". 

Sehingga petrikor sendiri dapat diartikan sebagai aroma alami yang muncul saat hujan pada kondisi tanah kering. Istilah ini mungkin terdengar asing bagi orang awam. Istilah "petrikor" belum dimuat di dalam KBBI, namun mulai sering digunakan untuk menyebutkan "bau hujan".

Dari pengertian tersebut, dari mana sebenarnya petrikor sendiri berasal?

Suatu tanaman tertentu dapat menyekresikan minyak pada kondisi cuaca kering. Minyak tersebut akan terus menumpuk dan mengendap di dalam tanah. Sekedar kita tahu bahwa di dalam tanah terdapat bakteri actinomycetes. Bakteri tersebut merupakan golongan streptomycetes yang dapat menghasilkan senyawa geosmin. 

Apabila senyawa geosmin tersebut bercampur dengan minyak tanaman yang telah mengendap tadi, kemudian air hujan turun disaat yang bersamaan, maka akan timbul petrikor. 

Selain disebabkan oleh reaksi antara geosmin dan minyak tanaman, petrikor juga dapat disebabkan oleh ozon. Apabila atom oksigen monoatomik bergabung dengan atom oksigen diatomik lain maka akan terbentuk ozon. Saat seseorang berkata bahwa telah mencium petrikor, disitulah molekul ozon sedang terbawa oleh angin hingga sampai ke indera penciuman.

Terlepas dari aroma petrikor yang menenangkan, ternyata ada beberapa bahaya dari petrikor itu sendiri. Berikut merupakan bahaya dari petrikor :

  • Merusak sel paru-paru

Apabila kandungan ozon dalam air hujan berlebihan, hal tersebut sangat berbahaya apabila terhirup. Ozon tersebut dapat merusak sel pada paru-paru. Ingat ya, hanya apabila kandungan ozon tersebut berlebihan atau saat baunya sangat menyengat. Namun apabila kandungan tersebut masih normal tidak akan berdampak suatu hal yang membayakan. 

Perlu diketahui bahwa saat berada pada bagian atas atmosfer ozon berfungsi sebagai penangkal radiasi UV matahari tetapi pada permukaan tanah ozon merupakan polutan.

  • Merubah aroma makanan

Salah satu makanan yang paling sering terpengaruh yaitu buah anggur. Senyawa geosmin dari bakteri tadi dapat terserap ke dalam buah anggur tersebut. Sehingga pada kondisi ini banyak perusahaan wine yang dirugikan karena wine terkontaminasi oleh bau tanah.

  • Menghambat perkecambahan biji

Minyak yang disekresikan tanaman akan terus menumpuk dan diserap oleh tanah. Penumpukan minyak tersebut dapat menyebabkan penghambatan pada perkecambahan biji pada tanaman yang sedang tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun