Anak pertama akan berupaya agar mereka bisa dapat penerimaan dan perhatian dari orang tua. Jika kamu gagal, biasanya kamu akan merasa terbebani dan jadi suka mengkritik diri sendiri. Padahal hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental. Hal ini dapat memunculkan rasa cemas, stress, bahkan bisa terjadi depresi.
2.Sifat Terlalu Independent
Kamu terbiasa menyelesaikan masalahmu sendiri, sehingga kamu merasa tidak memerlukan bantuan orang lain. Kamu juga ragu terhadap kemampuan orang lain dalam membantu masalahmu.
Sebenarnya sifat independent itu boleh aja, tapi jika TERLALU independent, kamu akan  selalu membebankan semuanya ke dirimu sendiri. Kamu harus ingat, kamu bukanlah orang paling tua di semua lingkungan. Kamu tidak harus jadi yang paling tua dan menjadi satu-satunya yang dapat diandalkan.
3. Menyangkal perasaan yang dirasakan
Anak pertama selalu diharapkan bisa melakukan berbagai hal. Terkadang hal ini sudah ditanamkan sewaktu masih kecil. Orang tua mengharapkan kamu untuk gak nangis, gak rewel, bisa mengurusi diri sendiri, dan mengalah sama adik.
Ini semua bikin kamu terbiasa untuk menahan, mengabaikan, atau bahkan menolak perasaan negatif atau kebutuhan yang kamu rasakan. Menurut riset, melakukan hal tersebut memiliki banyak dampak negative. Kamu jadi merasa terbebani, merasa cemas, dan stress. Perasaan negatif yang enggak diselesaikan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi itu kemudian nggak bakal hilang dengan begitu saja, bahayanya justru bisa munculnya masalah di kemudian hari.
Dari sifat-sifat negative di atas, kamu harus belajar untuk mengurangi dan menanggulanginya.
Kamu harus dapat bersikap baik sama diri sendiri dan memperbolehkan diri sendiri untuk menjadi orang gak sempurna. Manusia sendiri bukan makhluk yang sempurna kan? Hal ini bisa menghindarkanmu dari sifat membenci diri sendiri ketika melakukan kesalahan.
Perlakukan dirimu sebagaimana kamu memperlakukan orang yang kamu sayang. Katakanlah pada dirimu bahwa gagal itu wajar dan masih banyak kesempatan lain. Pikirkan kalimat apa yang biasanya kamu berikan untuk menyemangati orang yang kamu sayang.
Kemudian, jagalah kesadaran diri atas apa yang kamu pikirkan dan rasakan serta menerima hal tersebut. Katakan pada dirimu "It's OK to sad, it's OK to cry". Kesedihan tersebut tidak akan hilang kalau kamu hanya mencoba untuk lari dan menghindarinya. Cobalah untuk menghadapi hal tersebut, terimalah segala kesedihan dan kekurangan dirimu.