Mohon tunggu...
Salma Faiqah Anggraeni
Salma Faiqah Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Museum Sonobudoyo, Wisata Sejarah yang Mengedukasi

23 April 2021   22:02 Diperbarui: 24 April 2021   01:54 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokpri (Ruangan Klasik dan Peninggalan Islam)

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal akan destinasi wisatanya. Tidak hanya menarik wisatawan dalam negeri, Yogyakarta juga memiliki daya tarik yang tinggi untuk menarik interest wisatawan dari manca negara. Salah satu destinasi yang sangat populer di Yogyakarta adalah Malioboro dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Untuk melengkapi kungjungan wisata di Yogyakarta, kamu dapat mengunjungi museum yang terletak diantara Malioboro dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Museum tersebut adalah Museum Sonobudoyo. museum ini merupakan museum tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki koleksi mulai dari jejak manusia purba, prasasti, naskah kuno, batik, hingga dekorasi tradisional rakyat jawa.

Sejak awal dibangun sampai sekarang, museum ini sudah memiliki 4 (empat) Unit. Unit I terletak di Jalan Trikora No.6 Yogyakarta yang merupakan bangunan lama museum di sisi utara Alun-Alun Utara, Unit II berada di Jalan Wijilan yang berada di sebelah timur Alun-Alun Utara, Unit III yang terletak tepat di utara Unit I, serta Unit IV yang sedang berada dalam tahap pelelangan koleksi. Museum ini memiliki luas 7.867 meter persegi dengan bangunan bergaya rumah joglo khas Jawa dengan arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon.

Untuk harga tiket masuk museum ini terbilang sangat murah, yakni :

Dewasa (perorangan)         : Rp 3.000

Dewasa (rombongan)         : Rp 2.500

Anak-anak (perorangan)  : Rp 2.500

Anak-anak (rombongan)  : Rp 2.000

Wisatawan asing                  : Rp 10.000

Pagelaran Wayang               : Rp 20.000

*Tiket masuk ini dapat dipakai untuk mengunjungi seluruh unit Museum Sonobudoyo (berlaku hanya untuk satu hari).

Jam Operasional Museum

Pameran Tetap

Selasa -- Kamis            : 08.00 WIB -- 15.30 WIB

Jum'at                         : 08.00 WIB -- 14.00 WIB

Sabtu -- Minggu          : 08.00 WIB -- 15.30 WIB

Senin dan Hari Libur Nasional           : Tutup

Pagelaran Wayang

Selasa -- Minggu         : 20.00 WIB -- 22.00 WIB

Sejarah Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo merupakan museum yang berisi tentang sejarah dan kebudayaan Jawa. Nama museum ini berasal dari bahasa jawa yaitu kata 'sono' yang berarti tempat dan 'budoyo' yang berarti budaya. Museum ini dulunya merupakan sebuah Yayasan bernama Java Instituut yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. 

Pada keputusan Kongres yang diadakan tahun 1924, Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta dengan Panitia Perencana Pendirian Museum yang sebelumnya terbentuk pada tahun 1913 dengan anggota Ir. Th. Karsten P.H.W. Sitsen dan Koeperberg.

Museum ini dibangun dengan tanah bekas "Shouten" yaitu tanah hadiah dari Sri Sutan Hamengkubuwono VIII pada tahun 1934. Sedangkan peresmian museum ini dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada tanggal 6 Nopember 1935. Pada masa pendudukan Jepang, 

Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja (Kantor Sosial bagian pengajaran) yang kemudian pada jaman kemerdekaan berpindah tangan oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Mulai tahun 1974, kepengelolaan Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta.

Koleksi Museum Sonobudoyo

Tujuan awal didirikannya Museum Sonobudoyo adalah untuk mengumpulkan, melestarikan, serta membina peninggalan budaya. Seiring perkembangannya, museum ini juga dimanfaatkan sebagai objek pemikat seni, objek penelitian, serta objek wisata. Fungsi pengembangan museum ini diharapkan agar kunjungan ke museum tidak hanya bersifat rekreatif tetpi juga bersifat edukatif cultural.

Museum ini memiliki koleksi hingga 430.000 item dan selalu bertambah setiap tahunnya. Pengumpulan koleksi museum didapatkan melalui penyerahan dari masyarakat dengan sistem ganti rugi, hibah, barang titipan, serta pesanan. Museum ini menyimpan 10 (sepuluh) jenis koleksi, diantaranya :

  1. Jenis koleksi geologika.
  2. Jenis koleksi biologika.
  3. Jenis koleksi ethnografika.
  4. Jenis koleksi arkeologi.
  5. Jenis koleksi numismatika atau heraldika
  6. Jenis koleksi historika.
  7. Jenis koleksi filologika.
  8. Jenis koeksi keramologika.
  9. Jenis koleksi senirupa.
  10. Jenis koleksi teknologika.

sumber : dokpri (Ruangan Klasik dan Peninggalan Islam)
sumber : dokpri (Ruangan Klasik dan Peninggalan Islam)

Ruang Pameran Museum

Museum Sonobudoyo Unit I memiliki 7 (tujuh) ruangan pameran, yaitu :

  • Ruang Pengenalan, ruangan ini memamerkan batik asal pekalongan  dan cirebon, peranti masyarakat tradisional jawa, peninggalan masa kerajaan hindu-budha, kesenian yang tersebar di Pulau Jawa, serta barang-barang milik Kerajaan Yogyakarta.
  • Ruang Sejarah, ruangan ini berisi jejak-jejak manusia purba sangiran dan trinil, juga peninggalan prasejarah seperti kapak, alat sepih, penimbas pada masa paleotikum.
  • Ruang Klasik dan Peninggalan Islam ruangan ini menyajikan perkembangan sistem kemasyarakatan, perkembangan sistem bahasa, peninggalan masa kerajaan, serta koleksi mengenai bahasa dan tradisi masa Islam.
  • Ruang Batik, ruangan ini menyajikan batik-batik dari berbagai daerah di Nusantara dengan bahan dan alat produksinya.
  • Ruang Wayang, memperkenalkan seni pertunjukan dan koleksi berbagai jenis wayang.
  • Ruang Ukir, menampilkan ukiran yang terdapat dalam peralatan dan dekorasi masyarakat Jawa.
  • Ruang Senjata, berisi senjata2 kuno yang sebagian besar berbahan dasar logam, mulai dari senjata yang digunakan sebagai keperluan resmi upacara hingga peralatan perang senjatanya.
  • Ruangan Permainan Anak-anak, berisi mainan anak-anak jaman dahulu yang membuat pengunjung bernostalgia dengan kenangan kecil mereka.
  • Ruangan Bali, ruangan terakhir ini menyajikan budaya-budaya Bali, di luar ruangan ini terdapat miniatur joglo Bali yang menyajikan suasana di Pulai Bali.

Fasilitas Museum

Museum ini menyajikan gedung yang dapat disewa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan.  Museum Sonobudoyo Unit II atau Gedung Pameran Temporer disewakan untuk masyarakat umum. Gedung ini biasanya digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pameran, seminar, pendidikan, Latihan, dan kegiatan lainnya. Jika ingin melakukan konfirmasi jadwal dengan pengelola Gedung Pameran Temporer, anda dapat menghubungi nomor (0274)373617 untuk memastikan jadwal penyewaan yang tersedia. Setelah mendapatan konfirmasi jadwal, anda perlu mengajukan surat permohonan sewa tempat yang ditujukan kepada Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta sebagai surat permohonan izin.

Museum ini juga menyediakan layanan pemandu wisata bagi pengunjung baik pengunjung lokal maupun manca negara. Dengan pemandu wisata, pengunjung akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan rinci mengenai koleksi yang berada di Museum Sonobudoyo. Tenang saja, untung menikmati layanan ini, pengunjung dapat mendapatkan secara gratis. Untuk mendapatkannya, pengunjung cukup menemui pemandu wisata yang berada di pintu masuk museum setelah masuk pintu loket.

sumber : dokpri (Ruangan Klasik dan Peninggalan Islam)
sumber : dokpri (Ruangan Klasik dan Peninggalan Islam)

Kabar Museum Sonobudoyo di Kala Pandemi

Di kala pandemi ini, Museum Sonobudoyo tetap dibuka bagi pengunjung lokal maupon mancanegara. Walau begitu, jumlah pengunjung museum tetap dibatasi di setiap ruangannya. Pengunjung juga diberi aturan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk museum, tetap memakai masker, serta menjaga jarak antar pengunjung.

Selain memperlihatkan koleksinya, Museum Sonobudoyo juga memiliki berbagai acara pertunjukan lain seperti karawitan, pagelaran wayang dan bioskop mini. Namun, disaat pandemi saat ini beberapa kegiatan museum terpaksa diliburkan, kecuali kegiatan pagelaran wayang yang berpindah jadwal dari yang diadakan setiap hari mulai jam 20.00 WIB -- 22.00 WIB menjadi hanya diadakan pada hari minggu saja.

Saat berkunjung di museum ini saya sempat melakukan percakapan mengenai dampak pandemic covid yang mempengaruhi museum ini. "Sebelum pandemi ini, pengunjung museum ini cukup ramai mbak, namun sekarang jumlahnya menurun drastis. Apalagi pengunjung dari mancanegara. Dulunya bisa puluhan dalam sehari, namun sekarang hanya beberapa orang saja dalam satu minggu" tutur Pak Dika selaku penjaga Museum Sonobudoyo. Pak Dika juga berharap, semoga pandemi ini segera berakhir agar pengunjung serta kegiatan museum ini berjalan kembali normal.

Untuk mendapatkan infomasi selengkapnya mengenai kegiatan pameran atau koleksi terbaru museum ini, anda dapat mengunjungi akun instagram resmi milik Museum Sonobudoyo di @sonobudoyo. Anda juga dapat mengunjungi website resmi museum ini di sonobudoyo.com.

Jadi bagaimana? Anda tertarik untuk berekreasi sembari menambah edukasi? Museum ini bisa menjadi salahsatu destinasi wisata pilihan untuk anda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun