Pasar Papringan berkomitmen untuk melestarikan budaya dan lingkungan. Pengunjung diimbau untuk membawa tas belanja sendiri dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Seluruh pedagang membungkus makanan yang ia jual dengan daun (dipincuk). Disediakan juga lapak penjual keranjang dari bambu jika pengunjung tidak membawa tas belanja sendiri. "Saya ingin membungkus makanan yang saya beli tetapi tidak membawa kantong belanja. Yaempat sudah Saya beli keranjang bambu disini seharga empat ribu rupiah.
Kehadiran Pasar Papringan tak hanya menjadi magnet bagi wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Para UMKM lokal mendapatkan peluang untuk memasarkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas. Hal ini tak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.Pasar Papringan menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif dapat berjalan beriringan serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelestarian budaya lokal. Pasar Papringan Temanggung adalah destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi bagi siapapun yang ingin merasakan atmosfer pedesaan yang autentik, berburu produk UMKM berkualitas, dan menyaksikan pertunjukan budaya. Pasar Papringan Temanggung adalah contoh nyata bagaimana ide kreatif dan tekad yang kuat dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Pasar ini bukan hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ruang untuk pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif di Temanggung.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H