Mohon tunggu...
Salma Dai Putri Fitialoka
Salma Dai Putri Fitialoka Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Tidak ada cinta yang sempurna melainkan cintanya Allah kepada hambanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Aku Termasuk People Pleaser?

31 Mei 2024   03:05 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:13 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Sebenarnya aku tidak mau, tapi aku tidak enak kalau menolak" Apakah aku termasuk people pleaser? 

Braiker (2001) menyatakan bahwa People Pleaser adalah perilaku yang mendorong kebiasaan mengorbankan diri untuk menyenangkan orang lain. Menurut kamus Cambridge, orang yang suka menyenangkan orang adalah seseorang yang sangat peduli apakah orang lain menyukainya dan sering kali membutuhkan persetujuan orang lain untuk segala hal yang diinginkannya. 

Sedangkan menurut Seltzer (2008) menggambarkan orang yang menyenangkan hati sebagai bunglon karena mereka selalu berusaha membaur dan mengubah diri agar sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. 

Berdasarkan pernyataan di atas,bisa digambarkan bahwa orang yang suka menyenangkan orang adalah seseorang yang mempunyai kebiasaan menyenangkan orang lain meskipun harus mengorbankan dirinya sendiri dan sangat peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya.

Seorang people pleaser akan memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun agar orang lain tidak kecewa terhadapnya. Tidak ada penyebab pasti mengapa seseorang menjadi people pleaser. 

Namun diketahui bahwa orang yang insecure dan memiliki trauma masa lalu, seperti pengalaman masa kecil dituntut nurut, pola asuh otoriter, selalu dimarahin, kurangnya kasih sayang hingga melakukan apapun agar bisa diterima, hidup dalam tekanan/ancaman, selalu disalahkan dan diremehkan. Semua itu cenderung akan tumbuh menjadi people pleaser.

Kenali Tanda People Pleaser

Tanda yang paling terlihat dari people pleaser adalah sulit untuk mengatakan tidak atau menolak permintaan seseorang. People pleaser akan berusaha keras untuk melakukan hal yang diminta orang lain demi kebahagiaan orang tersebut.

Selain itu, ada beberapa tanda yang bisa dikenali pada people pleaser, antara lain:

1. Setuju dengan Pendapat Siapa pun

Bagi people pleaser, pendapat orang lain sangat berarti bagi mereka. Itulah mengapa, mereka akan selalu setuju dengan segala macam saran, kritik, atau pendapat orang lain yang dekat dengan mereka. 

2. Meminta Maaf untuk Hal yang Bukan Kesalahannya

Para people pleaser sering membuat diri mereka bertanggung jawab atas respons emosional orang lain.

Jika seseorang merasa tidak enak, people pleaser mungkin menyalahkan diri sendiri atau takut orang itu menganggap ialah sumber masalahnya.

3. Sulit Mengatakan "Tidak"

Anda bisa jadi termasuk people pleaser apabila sulit mengatakan tidak pada seseorang yang meminta bantuan.

Meski bantuan tersebut sulit untuk dilakukan atau merugikan diri sendiri, Anda akan tetap berusaha membantu orang tersebut demi membuat mereka senang. 

4. Mengubah Kepribadian di Depan Orang Lain

Untuk menyenangkan orang lain, seorang people pleaser bisa berubah jadi orang lain atau sosok yang orang lain itu kagumi. Hal ini dilakukan untuk menyenangkan dan memuaskan orang lain, sekaligus agar diterima masyarakat. 


Dampak people pleaser bagi kesehatan mental

Menjadi people pleaser akan merugikan diri sendiri dan berdampak buruk bagi kesehatan mental diri sendiri.

Berikut dampak menjadi people pleaser bagi kesehatan mental :

1. Stress

Ini adalah dampak paling umum yang sering people pleaser rasakan akibat berusaha terlalu keras untuk menyenangkan orang lain. Stress terjadi ketika mereka merasa kewalahan atau tidak mampu untuk mengatasi sesuatu. Misalnya, jadwal yang padat, beban kerja tinggi, atau daftar tugas yang panjang karena menyenangkan orang lain bisa membuat people pleaser lama kelamaan menjadi stres.

Tidak bisa bersikap apa adanya, atau mengabaikan keinginan atau kebutuhan mereka yang sebenarnya, juga bisa menyebabkan kamu mengalamj stress dan cemas.

2. Kelelahan

Bersikap terlalu 'lebay' atau terlalu ceria dihadapan orang lain, lama kelamaan bisa melelahkan secara mental dan fisik.

3. Mengabaikan diri sendiri

Terlalu sibuk menyenangkan orang lain juga menyebabkan people pleaser tidak memiliki waktu dan energ yang cukup untuk memperhatikan diri sendiri. Akibatnya, mereka tidak sempat merawat kebersihan pribadi dan penampilan diri sendiri atau fokus dengan kesehatan mental dan fisik,  serta karir mereka sendiri.

4. Kebencian

People pleaser juga bisa membenci diri mereka sendiri karena kesulitan menolak permintaan orang lain. Hal ini menyebabkan meraka menjadi marah atau frustasi. Perasaan ini bisa bermanifestasi sebagai perilaku agresif pasif, yaitu ketika seseorang mengungkapkan kemarahannya secara tidak langsung, misalnyalelucon atau sarkasme.

5. Masalah hubungan

ketika seseorang tidak bahagia, hal itu dapat memperngaruhi hubungannya.Misalnya, people pleaser mungkin merasa pasangannya memanfaatkan kesediaannya untuk membantu , sehingga menimbulkan konflik.

6. Kehilangan identitas.

Orang yang memikirkan untuk menyenangkan orang lain mungkin menjadi kurang sadar akan apa yang mereka inginkan atau rasakan.


 Cara berhenti menjadi people pleaser 

1. Berani Menolak Ajakan Orang Lain dengan Tegas

Biasanya seorang people pleasure akan selalu menerima ajakan orang lain meskipun hal tersebut mengganggu dan tidak sesuai dengan nilai pribadinya. 

Oleh sebab itu, perlu keberanian untuk menolak dengan tegas ajakan orang lain, terlebih jika itu merugikan diri sendiri, agar tidak menjadi people pleaser. 

2. Tetapkan Batasan yang Tegas dengan Orang Lain

Orang-orang yang people pleasure biasanya dianggap sepele oleh orang lain. Hal ini karena para people pleasure selalu menganggap dirinya dapat memenuhi apapun permintaan orang lain. 

Agar tak lagi diperlakukan semena-mena, penting untuk memberikan batasan yang tegas dengan orang lain ketika ada hal-hal yang membuat tidak nyaman atau tak sejalan dengan nilai yang dianutnya.

3. Selalu Mempertimbangkan Suatu Hal Sebelum Melakukannya

Supaya tidak menjadi seorang people pleasure, sebaiknya pertimbangkan baik-baik setiap ajakan dari orang lain. Pastikan ajakannya tidak merugikan diri sendiri, atau harus mengorbankan kepentingan dan kebahagiaan pribadi.

4. Hindari Meminta Maaf di Saat yang Tidak Perlu

Kecenderungan untuk meminta maaf terhadap setiap perbuatan yang dilakukannya, meski tidak salah merupakan kebiasaan people pleasure. Karena itu, hindari mengucapkan kata maaf atas kesalahan yang tidak dilakukan. 

5. Mengutamakan Diri Sendiri

Hindari menerima ajakan orang lain tanpa memperhatikan kebahagiaan dan kenyamanan diri. Usahakan untuk selalu mengutamakan diri sendiri sebelum membahagiakan orang lain. Caranya dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri dengan lebih baik. 

Itulah sederet cara berhenti menjadi people pleaser yang dapat dilakukan. Dengan begitu, sifat people pleasure yang ada dalam diri dapat berangsur-angsur berkurang. (DAP)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun