Masyarakat Indonesia saat ini banyak menggemari para artis asal Korea. Mereka digemari karena karya-karyanya yang selalu populer di Indonesia seperti drama, film, dan juga lagu. Oleh karena itu banyak brand yang menggunakan artis korea sebagai bintang iklan dan brand ambassador produk mereka. Indonesia termasuk sebagai pasar terbesar dalam penjualan produk berbau K-POP. Apabila brand bekerja sama dengan artis korea, maka akan meningkatkan penjualan produk tersebut. Observasi terhadap perkembangan internet dan media hiburan membuat K-POP akan berkembang lebih besar dan lebih luas dimasa yang akan datang.
Brand-brand yang pernah bekerja sama dengan artis korea yaitu Luwak White Coffe, yang mendatangkan Le Min Ho sebagai bintang iklan produknya, Juga ada Mie Sedap yang menggaet Siwon, Lemonilo yang berkolaborasi dengan NCT Dream, dan tidak ketinggalan yang baru-baru ini viral, yaitu Oreo yang ikut berkolaborasi dengan BlackPink.
Mereka yang bekerja sama dengan artis korea memberikan sesuatu spesial yang ada pada kolaborasi tersebut, hal yang biasa diberikan adalah PC atau biasa dikenal dengan photocard. Karena ada sesuatu yang spesial ini, membuat para penggemar ikut antusias membeli produk, terutama mereka yang suka mengoleksi hal-hal yang berkaitan dengan idolanya. Dari hal ini, terdapat kepentingan dari industri untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar terlihat jelas, kedua industri yang melakukan kolaborasi mendapatkan keuntungan yang besar dikedua sisi. Oleh karena itu, kolaborasi banyak terjadi karena keuntungan yang didapat serta penggemar yang jelas.
Teknik yang digunakan brand dalam memasarkan produk tersebut dinamakan dengan teknik ganjaran. Onong U. Effendy (2004: 23) menyampaikan bahwa teknik persuasi ini biasa disebut sebagai kegiatan yang mempengaruhi orang lain, dengan cara diiming-imingi dengan suatu hal yang memberikan keuntungan atau menjanjikan harapan kepada para persuadee.Â
Kolaborasi yang dilakukan brand tadi menjanjikan photocard yang akan didapatkan oleh penggemar apabila membeli produk mereka, oleh karena itu saya mengatakan mereka menggunakan teknik ganjaran dalam proser persuasifnya. Selain itu, mereka juga mengatur jumlah kelangkaan suatu photocard, sehingga penggemar akan selalu mencari photocard tersebut dengan membeli produk produk mereka sampai mendapatkan apa yang mereka inginkan. Maka dari itu, dapat dilihat bahwa brand-brand tersebut telah berhasil mengaplikasikan teknik dan konsep komunikasi persuasif, sehingga dapat mengubah perilaku dari penggemar yang menjadi lebih konsumtif terhadap produk yang mengandung unsur dari idola mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H