Suatu hari, ibu saya juga pernah membelikan saya boneka tangan ayam jago dan harimau. Saya melihat ibu mendongeng menggunakan dua boneka tangan tersebut. Selanjutnya saya mencoba mengikuti apa yang dilakukan oleh ibu dan akhirnya suka bercerita dengan menggunakan boneka. Ternyata hal sepele seperti itu (hanya dengan membiarkan anak berbicara dengan mainannya) bisa memberikan kontribusi pada keterampilan bahasa anak. Sewaktu kecil, saya sering mengikuti lomba bercerita, pidato, puisi dan juga menjadi master of ceremony sampai masa sekolah menengah.Â
Sekarang? Sayangnya, sekarang saya kurang suka dengan public speaking padahal saat kecil- masa sekolah menengah saya sangat percaya diri berbicara. Sekarang lebih suka kepada menulis, menuliskan daily activity di buku diary dan lebih suka ke tugas menulis daripada presentasi, hehehehe. Jika teman-teman menanyakan penyebabnya, sayapun sampai detik ini masih belum tahu apa penyebabnya:(
Eh eh mohon maaf, kok jadi curhat. Intinya, ketika anak berbicara sendiri dengan mainannya jangan pernah melarang atau menegurnya. Fase itu memberikan banyak kontribusi pada perkembangan bahasa anak. Anak akan mengenal banyak kosa kata yang tidak dia sadari. Langkah lebih baiknya adalah kita menambah fasilitas Alat Permainan Edukatif (APE) lainnya yang bisa membantu perkembangan bahasa anak, misalnya buku bergambar, buku tebak-tebak an, buku cerita bergambar, membuatkan boneka jari, boneka tangan dan masih banyak lagi APE yang bisa digunakan untuk perkembangan bahasa anak apalagi di zaman modern saat ini. Sekian tulisan hari ini, terima kasih dan tetap semangat untuk kita semua:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H