Sejak tahun 2017, sebuah usaha kecil keripik talas dari Bu Turah telah tumbuh dan berkembang di Desa Pandansari. Namun, seperti banyak UMKM lainnya, produksi keripik talas ini tidak berjalan rutin setiap hari karena keterbatasan bahan baku. Melalui sebuah observasi yang dilakukan oleh divisi perekonomian, ditemukan bahwa potensi usaha keripik talas masih terpendam dan bisa lebih ditingkatkan, terutama dalam hal pemasaran.
Divisi perekonomian memutuskan untuk fokus mengembangkan usaha keripik talas dari Bu Turah. Usaha ini terpilih dari berbagai UMKM di Desa Pandansari, karena keripik talas masih memiliki potensi yang besar namun masih tertinggal dalam hal pemasaran dan brand identity.
Produk olahan keripik talas dari Bu Turah belum memiliki merek dan juga kemasannya masih sederhana, pasar yang belum mapan, variasi rasa yang terbatas, dan kurangnya identitas di tempat penjualan. Untuk mengatasi ini, divisi perekonomian merancang program strategis yang melibatkan pemilik usaha, Ibu Turah, agar usaha ini dapat tumbuh lebih pesat. Divisi perekonomian membantu menciptakan merek yang mudah diingat oleh konsumen yaitu dengan nama Keripik Talas Bu Turah dan juga menambah varian rasa, seperti asin dan pedas. Selanjutnya agar Keripik Talas Bu Turah lebih mudah dikenal, divisi perekonomian membuatan akun di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan e-commerce (Shopee) yang dapat membuka peluang penjualan online dan meningkatkan visibilitas usaha. Divisi perekonomian juga membantu mengembangankan kemasan yang sederhana namun menarik dengan mencantumkan nama produk, varian rasa, beserta akun media sosial, sehingga memberikan tampilan yang lebih profesional.Â
Yang terakhir pembuatan desain banner untuk tempat penjualan, sehingga memberikan identitas yang jelas dan menarik bagi konsumen yang melintas.
Setelah rancangan program diatur, divisi perekonomian menyampaikannya kepada Ibu Turah. Melalui presentasi dan diskusi, program ini disetujui dan diimplementasikan dengan memberikan contoh langsung berupa kemasan dan branding yang telah dibuat.
Dengan langkah-langkah tersebut, "Keripik Talas Bu Turah" diharapkan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat setempat dan juga mendapatkan eksposur yang lebih besar melalui media sosial. Langkah-langkah inovatif ini membantu usaha kecil ini untuk tumbuh dan bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H