Namun, agar upaya ini lebih optimal, beberapa langkah strategis perlu diprioritaskan. Pertama, pembangunan infrastruktur harus lebih merata agar setiap wilayah di Banten dapat berkembang. Kedua, pemerintah perlu fokus meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah tertinggal. Program beasiswa dan pelatihan vokasi dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
Ketiga, sektor UMKM perlu mendapat perhatian lebih besar. Di Banten, UMKM memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja lokal. Pemberian modal usaha dan pendampingan pengembangan bisnis dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran, khususnya di wilayah yang ekonominya bergantung pada sektor informal.
Meskipun upaya sudah dilakukan, tantangan dalam mengurangi ketimpangan sosial dan pengangguran di Banten masih cukup besar. Perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai perubahan yang signifikan. Selain itu, pemerintah juga perlu terus mengevaluasi kebijakan dan program yang dijalankan agar tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Harapannya, dalam beberapa tahun ke depan, Banten dapat menjadi provinsi yang lebih inklusif dan merata dalam pertumbuhan ekonominya. Dengan langkah-langkah solutif yang tepat dan berkelanjutan, ketimpangan sosial dan tingkat pengangguran di Banten diharapkan bisa terus berkurang sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan yang merata di seluruh wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H