Mohon tunggu...
Salma Afwanisa
Salma Afwanisa Mohon Tunggu... Guru - ⛅

Orang sunda yang ingin berkarya 🌻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi, Ilmu, dan Moral

15 April 2020   16:19 Diperbarui: 15 April 2020   16:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemampuan Anak Menggunakan Gadget (Foto : Salma Afwanisa)

Perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap aspek kehidupan. Dari sisi pendidikan, teknologi yang terus mengalami perkembangan membuat para pendidik bisa sedikit lega. Pasalnya sumber ilmu yang bisa didapatkan oleh anak didiknya semakin banyak dan semakin luas jangkauannya, bukan hanya dari buku atau dari guru. 

Dengan begitu beban guru akan lebih ringan, guru hanya menyampaikan materi secara garis besar dan siswa dapat mengeksplor di luar kelas (dengan bantuan internet).

Selain itu, sisi positif dari perkembangan teknologi adalah guru dapat menggali sumber pembelajaran yang banyak dari internet sebagai tambahan pengajarannya. Entah dari ebook, jurnal, atau tutorial dari dalam bahkan luar negeri.

Di sisi lain, teknologi yang canggih ini juga menimbulkan keresahan bagi saya sebagai seorang guru. Bagaimana tidak,

Jika tidak dibatasi anak akan lebih asyik bermain dengan gadgetnya, bisa jadi ia akan lebih tertarik belajar lewat mbah google atau youtube dibandingkan dengan gurunya

Karena kapasitas seorang guru itu terbatas, pengetahuannya akan jauh jika dibandingkan dengan internet. Terlebih lagi jika menemui guru (yang mohon maaf) sudah sepuh, yang tidak mampu mengakses internet dan akhirnya tidak bisa mengimbangi muridnya.

Di zaman sekarang sangat mungkin anak lebih pintar dari gurunya atau orangtuanya. Oleh karena itu, guru dan orangtua tidak boleh ketinggalan zaman. Guru dan orangtua harus sama-sama mengikutu perkembangan zaman. 

Selain itu, harus ada penyeimbang yang pas untuk pengaruh teknologi yaitu pendidikan moral. Pendidikan moral ini harus diterapkan baik di rumah ataupun di sekolah. 

Dengan bekal moral yang baik, tidak akan ada kasus siswa yang mengolok-ngolok guru, mengeroyok guru, atau bahkan membunuh orangtuanya sendiri. 

Menurut saya ilmu dan moral seperti dua sisi uang logam yang tidak terpisahkan

Keduanya harus hadir dalam diri anak. Ilmu akan mengantarkan ia pada cita-citanya dan moral yang tertanam dalam diri akan mengantarkannya menjadi pribadi baik yang rendah hati, sopan santun, dan tentunya dihargai oleh semua orang.

Pendidikan moral dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, bagaimana sikap yang baik ketika menyampaikan pendapat dan mendengar pendapat orang lain. Selain itu lakukan pembiasaan mengucap salam ketika bertemu guru atau teman. 

Guru juga bisa melakukan tugas tutor sebaya. Dimana anak-anak yang pintar membimbing temannya yang belum memahami pelajaran. Hal ini sangat baik dilakukan agar anak pinter tidak merasa sombong dan ia akan belajar makna berbagi ilmu itu indah. 

Jika moral sudah tertanam dalam diri anak, maka anak akan mampu bersikap bijak dalam menggunakan teknologi. Ia akan menggali banyak ilmu dari sana dan yang terpenting adalah anak akan mengetahui batasan mana yang boleh ia tonton dan mana yang bisa jadi tuntunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun