E.coli berukuran besar (2-3 mm), circular, konveks dankoloni tidak berpigmen pada nutrient dan media darah. E.coli secara khas menunjukkan hasil positif pada tes indol, lisin dekarboksilase, dan fermentasi manitol, serta menghasilkan gas dari glukosa.
Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dalam makanan, antara lain Faktor intrinsik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur yang dimiliki oleh bahan pangan seperti kandungan nutrisi dan pH bagi mikroba.Â
Faktor ekstrinsik, yaitu kondisi lingkungan pada penanganan dan penyimpanan bahan pangan seperti suhu, kelembaban, susunan gas di atmosfer.Â
Faktor implisit, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba. Faktor pengolahan, karena perubahan mikroba awal sebagai akibat pengolahan bahan pangan, misalnya pemanasan, pendinginan, radiasi, dan penambahan pengawet.
Cara pencegahan foodborne illness yaitu dengan penanganan dan penyiapan makanan yang tepat adalah cara yang dapat digunakan untuk mencegah dan menghindari penyakit bawaan makanan (keracunan makanan). Dibandingkan dengan pengobatan, suatu pencegahan dinilai lebih efektif untuk mengatasi masalah foodborne illness ini.Â
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh setiap individu sebagai langkah preventif adalah kebersihan, dengan selalu membiasakan dalam menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan selalu mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan kegiatan dan sebelum makan. Tangan merupakan salah satu media paling efektif masuknya kuman dan bakteri kedalam tubuh.Â
Dengan mencuci tangan pakai sabun, akan meminimalisir masuknya kuman dan bakteri ke dalam tubuh, memisahkan bahan pangan sesuai dengan jenis bahan, agar tidak mudah terkontaminasi, memperhatikan kematangan makanan saat memasak, dan memperhatikan kondisi penyimpanan bahan mentah.
Reference
Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A. 2007.Jawetz, Melnick & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.Jakarta: EGC
Centers for Disease Control, 2011. CDC 2011 Estimates: Findings. Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, GA, USA.
Departemen Kesehatan RI.2004.Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar. Jakarta: BaktiHusada