Mohon tunggu...
Salma Aida Yasmi
Salma Aida Yasmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Vokasi Prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perangi Krisis Ketahanan Pangan Melalui Revolusi Teknologi dalam Mewujudkan SDGs 2030 Poin "Zero Hunger"

21 Mei 2023   14:24 Diperbarui: 21 Mei 2023   14:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salah satu masalah yang hingga saat ini masih menjadi tantangan negara - negara di seluruh dunia adalah krisis ketahanan pangan. Krisis ketahanan pangan merujuk pada situasi ketika sebuah negara mengalami kesulitan dalam memproduksi sumber daya pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Penyebabnya bisa dari berbagai faktor seperti, perubahan iklim, bencana alam, kemiskinan, konflik, dan masih banyak lagi. 

Dampak paling serius dari krisis ketahanan pangan adalah masalah kelaparan, kelaparan terjadi ketika seseorang atau suatu kelompok tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh karena tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. 

Hal itu menjadikan teknologi sebagai salah satu harapan menghadapi tantangan yang kompleks ini, serta untuk mewujudkan salah satu poin SDGs 2030 yaitu “Zero Hunger” yang saat ini menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari kelaparan. Kita akan sedikit membahas bagaimana teknologi dapat memberikan dampak positif untuk permasalahan ini.

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, contoh perkembangan teknologi yang memiliki keterkaitan dengan ketahanan pangan adalah adanya inovasi pertanian berkelanjutan. 

Pertanian berkelanjutan merupakan salah satu bidang yang dapat diwujudkan dengan adanya perkembangan teknologi. Contoh penerapan teknologi dalam hal ini yaitu pengembangan metode pertanian inovatif, seperti pertanian vertikal yang memanfaatkan efisiensi ruang dengan melakukan penanaman dalam lapisan vertikal, dengan menggunakan pencahayaan buatan dan sistem irigasi yang terkontrol memungkinkan meghasilkan hasil produksi yang lebih tinggi dalam lingkup area yang kecil, metode ini dapat diterapkan di area perkotaan. 

Selain metode vertikal terdapat juga metode akuaponik, metode ini menggabungkan metode budidaya ikan dengan budidaya tanam dalam satu sistem. Air dan nutrien yang digunakan pada budidaya ikan digunakan juga untuk mendukung pertumbuhan tanaman, metode ini dapat memungkinkan produksi hasil pangan yang lebih melimpah.

Perkembangan teknologi juga memiliki peran penting dalam pemerintahan yaitu pemantauan kerawanan pangan. Kita dapat melakukan analisis pola tren yang terkait dengan kelaparan dengan memanfaatkan big data dan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan. 

Dari data tersebut dapat membantu pemerintah dan organisasi terkait dalam mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap kelaparan, memperkirakan kebutuhan pangan, dan merancang kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, seperti melalui program bantuan pangan dan distribusi pangan yang lebih efektif. 

Penggunaan teknologi identifikasi biometrik dapat membantu dalam proses verifikasi identitas penerima bantuan pangan. Namun, akses terhadap teknologi yang memadai juga mejadi faktor penting dalam memastikan bahwa manfaat teknologi dapat dirasakan oleh semua orang, termasuk mereka yang berada di daerah pedesaan dan masyarakat miskin.   

Perkembangan teknologi juga memberikan kemajuan signifikan dalam bidang keamanan pangan. Misalnya aplikasi mobile dan platform online yang memungkinkan petani untuk mengakses informasi pasar, harga komoditas, dan praktik terbaik dalam pertanian. Dengan mengakses informasi tersebut para petani dapat mempertimbangkan keputusan terbaik selama melakukan proses produksi. Selain petani, masyarakat juga dapat melacak keamanan dan kualitas makanan mereka, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat.

Dari hal yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi memiliki potensi besar dalam mewujudkan salah satu poin SDGs 2030 yaitu “Zero Hunger”. Tentu saja dengan kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun