Mohon tunggu...
Salma Habiba
Salma Habiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - salma_naianabila

MAB SV IPB 58

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Merugikan Covid-19 bagi Pelajar dan Orang Tua

30 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 30 Juli 2021   19:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak masuknya Covid-19 ke Indonesai, sudah banyak sekali memberikan dampak besar kepada masyarakat Indonesia, tidak hanya mengancam Kesehatan warga namun juga financial masyarakat. Saat ini pemerintah memberikan kebijakan agar masyarakatnya melakukan segala kegiatan nya secara offline atau tidak bertatap muka langsung. Sebelum pemerintah  memberikan kebijakan daring untuk semua kegiatan, awalnya pemerintah memang memberikan kebijakan sosial distancing agar warganya lebih waspada guna untuk mengurangi korban covid-19 dan penyebarluasan wabah ini, namun masyarakatnya sendiri masih banyak yang lalai dan terhadap kebijakan tersebut, dilihat dengan masih banyak nya warga yang melakukan kegiatan yang bersifat berkumpul, terutama di kota-kota besar, dan tidak sedikit dari mereka yang meremehkan protocol Kesehatan seperti menggunakan masker dan handsanitizer, alhasil semakin banyak masyarakat yang terjangkit virus korona tersebut.

Tidak hanya menyangkut Kesehatan saja, berbagai masalah yang timbul dalam seputaran masyarakat termasuk pendidikan pun tidak kalah banyak, para pelajar kian sulit untuk memahami materi yang di ajarkan secara daring, tidak hanya itu, para pelajar akan sulit untuk di awasi oleh guru maupun orangtua mereka, karena banyak siswa akan merasa enggan untuk bertanya pada kelas offline berlangsung seperti sesi zoom atau google meet yang terbatas waktu nya, dengan begitu pelajar akan lebih banyak menggunakan cara-cara yang curang seperti menjiplak tugas teman-temannya atau bahkan menjiplak langsung semuanya dari internet, sekarang ini dalam kondisi daring tidak sedikit pelajar yang ketinggalan jauh materi yang seharusnya sudah dikuasai,  apabila mengerjakan tugas dengan menjiplak, para pelajar siswa/siswi pun akan semakin sulit berkembang dan bahkan tidak akan memahami materi dengan baik.

Selain permasalahn pemahaman pelajar terhadap materi Pendidikan, para orang tua pun memiliki kendalanya tersendiri terkait Pendidikan anaknya yang di lakukan secara offline saat ini. Tidak sedikit para orang tua yang masih sulit memahami alat elektronik seperti handphone atau pun pc/laptop, banyak pula dari mereka yang tidak meahami cara menggunakan internet sehingga sulit bagi mereka mengontrol aktifitas sekolah anak-anaknya. terutama di daerah kota-kota kecil atau bahkan di desa terpencil yang sulit menjangkau internet bahkan alat elektronik, mungkin tidak hanya orang tuanya saja, melainkan siswa sendiri pun kurang paham mengaplikasikan elektronik tersebut ataupun internet itu sendiri. para orang tua yang tidak paham internet pun akan kesulitan, seperti mendaftarkan anak-anaknya sekolah yang di lakukan secara daring,

Para siswa/siswi pun kerap menjadi lebih kurang bersemangat untuk belajar, dan beranggapan bahwa belajar dirumah adalah bersantai-santai dan menjadikan para siswa maupun siswi lalai terhadap pendidikannya.

sedikit banyak pelajar merasa tidak ada yang mengawasi. Kemungkinan memang ada saja anak-anak yang berkesempatan les oleh orang tuanya, tetapi ada berapa persen kah anak-anak yang orang tuanya mampu untuk membiayai nya di luar dari sekolah nya? itu tidaklah banyak. Banyak dari orang tua siswa pun bahkan tidak sanggup membiayai sekolah anaknya, dan melihat kondisi saat ini yang hampir semuanya sedang susah, orang tua siswa yang tidak sanggup membiayai sekolah anaknya karena biaya Pendidikan bertambah dalam situasi offline ini, beberapa dari mereka  memutuskan untuk tidak melanjutkan Pendidikan anaknya.

Perekonomian orang tua siswa semakin menurun karena dampak dari covid-19 ini, ada yang orang tuanya dahulu berpenghasilan besar namun dengan hadirnya situsai seperti Sekarang, banyak para buruh dan pekerja  yang di phk ataupun di paksa untuk berhenti, sehingga penghasilan mereka menurun drastis. semakin sulitlah mereka memenuhi dan meyediakan kebutuhan anak-anaknya yang merupakan seorang pelajar.

sekarang ini sudah beberapa berita ditemukan, mengenai orangtua yang rela mencuri handphone agar anaknya dapat melakukan kegiatan sekolah secara daring ,meskipun mereka sendri tidak tau bagaimana biaya untuk membelikan lagi kuota internet yang cukup untuk anaknya melaksanakan kegiatan sekolahnya . Pemerintah memang memberikan kuota internet gratis untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi biaya yang di keluarkan tidak hanya semata-mata untuk kuota internet saja, melainkan keperluan untuk tugas-tugas lain yang perlu mengeluarkan biaya tambahan.diketahui bahwa sekolah secara daring ini tidak hanya memberikan tugas materi saja melainkan tugas praktek pun masih berjalan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun