Mohon tunggu...
Salma Syenadri
Salma Syenadri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salma Syenadri - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya "Childfree" dalam Perspektif Reproduksi Sosial: Strategi Mempertahankan Regenerasi pada Masyarakat Korea Selatan

10 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:56 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya kondisi fisik tertentu yang membuat dirinya tidak bisa memiliki anak, seperti adanya faktor penyakit keturunan, ataupun faktor lainnya.

  • Memiliki masalah mengenai maternal nature, dimana faktor emosional yang penting untuk dimiliki seorang perempuan ketika menjalani peran sebagai seorang ibu akan membuat beberapa perempuan khawatir bahwa dirinya bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya, sehingga perlunya kondisi mental dan fisik yang stabil untuk memiliki membuat banyak perempuan berpikir kembali untuk memiliki anak.

  • Dari beberapa faktor ini, dapat disimpulkan bahwa adanya pergeseran budaya di kalangan generasi muda masyarakat Korea Selatan. Pergeseran ini menyebabkan tingkat reproduksi sosial menurun. Menurunnya tingkat reproduksi sosial disebabkan karena jumlah pertumbuhan masyarakat Korea Selatan yang juga menurun, yang mana fenomena seperti ini seringkali terjadi ketika negara semakin kaya, sehingga hal ini tidak dapat dihindarkan.

    Maka dari itu, dalam menanggulangi hal ini, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan beberapa strategi dalam mempertahankan regenerasi pada masyarakat Korea Selatan. Beberapa strategi tersebut, antara lain sebagai berikut.

    1. Adanya pemberian insentif keuangan dari pemerintah kepada pasangan yang memiliki anak, termasuk tunjangan keluarga dan potongan pajak, sebagai cara untuk meringankan beban finansial yang terkait dengan membesarkan anak dan meningkatkan motivasi untuk memiliki anak.

    2. Ditingkatkannya fasilitas pelayanan dan dukungan keluarga, yang ditujukan untuk mengurangi beban orang tua yang ingin mempunyai anak, sehingga memotivasi masyarakat agar mau memiliki anak.

    3. Peningkatan kesetaraan orientation terhadap para ibu yang bekerja, yang mana dalam hal ini, pemerintah mengimplementasikan kebijakan yang mendukung keseimbangan karir dan kehidupan pribadi.

    Maka, berdasarkan strategi yang dilakukan pemerintah dalam mempertahankan keberlanjutan regenerasi dalam masyarakat Korea Selatan, pemerintah mengharapkan hasil yang lebih baik, ditandai dengan perkembangan populasi yang meningkat, sehingga Korea Selatan tidak sampai mengalami tahap Depopulasi yang ekstrem. Oleh karena itu, untuk mempertahankan regenerasi dalam populasi dalam masyarakat Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan perlu secara konsisten menggaungkan tentang pentingnya memiliki keturunan dalam mempertahankan keberlanjutan generasi di masa mendatang.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun