Mohon tunggu...
Salma Maryam Savitri
Salma Maryam Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Salma Maryam Savitri merupakan mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021_41821039

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Beauty Privilege: Lo Good Looking, Lo Menang

6 November 2023   21:51 Diperbarui: 6 November 2023   22:35 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia ini ada beberapa privilege yang sering kita dengar seperti male privilege, white privilege yang ada di negara barat, class privilege dan salah satunya yang ada di Indonesia adalah muslim privilege. Tapi apa kalian pernah mendengar istilah Beauty Privilege? Beauty Privilege atau Physical Attractiveness adalah kondisi dimana seseorang yang memiliki wajah cantik dan tampan atau good looking akan mendapatkan keberuntungan dihidupnya secara cuma-cuma. Biasanya jika good looking tapi tidak pintar pasti banyak sekali orang yang menghargai, sebaliknya jika pintar tapi tidak good looking hanya sedikit orang yang menghargai. Contohnya di dalam dunia kerja, orang diterima kerja karena dia cantik dan tampan, padahal dalam segi kemampuan dan keahlian yang dimiliki termasuk ke dalam kategori yang biasa-biasa saja bahkan tidak bisa dalam hal apapun.

"Dan jika ada yang diuntungkan dari suatu  sistem yang tidak setara sudah pasti ada orang-orang yang dirugikan, orang-orang yang dirugikan ini biasanya lebih sensitif dan lebih aware soal ketimpangan tersebut." Kata Gita Savitri melalui akun Youtubenya yang berjudul Beauty Privilege: Jadi orang cakep lebih enak.

Dengan adanya istilah beauty privilege di zaman sekarang ini, tidak sedikit orang yang merasakan Insecure atau tidak percaya diri. Tak heran, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mencapai standar kecantikan yang disetujui oleh masyarakat. Indonesia pun memiliki standar kecantikan tersendiri yang disetujui oleh banyak masyarakat seperti cantik itu harus berkulit putih, mulus, hidung mancung, tidak kurus tapi juga tidak gendut, berambut lurus dan lain-lain.  Mereka akan berusaha merubah dirinya dengan berbagai cara, mulai dari perawatan diri yang biayanya tidak murah, make up, melakukan diet ketat, hingga melakukan operasi plastik .

Padahal setiap orang mempunyai kecantikannya tersendiri, menurut saya cantik tidak hanya dilihat dari penampilannya saja, cantik dari dalam juga harus seperti personality. Cantik dari dalam atau Inner beauty bisa kita perlihatkan dengan cara menghargai diri sendiri, mencintai diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri, bersyukur atas apa yang telah diciptakan, selalu merawat diri sendiri dan fokus pada diri sendiri, selalu berprilaku baik dan sopan didepan orang-orang, dan mengembangkan bakat yang kita miliki, dengan begitu aura yang ada dalam diri kita akan terpancar.

Cantik itu relatif, kita semua cantik dengan ciri khas diri kita masing-masing. Kita tidak perlu mengikuti standar kecantikan yang ada, kita mempunyai kapasitasnya masing-masing. Selama kita bisa menerima diri sendiri dengan baik dan bahagia dengan diri kita yang apa adanya, maka kita akan menjadi yang tercantik sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun