Mohon tunggu...
Salma Nuraisyah
Salma Nuraisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Media Sosial terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula

6 Juli 2023   02:35 Diperbarui: 13 Juli 2023   23:27 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

LATAR BELAKANG

Kehidupan masyarakat saat ini menghadapi tantangan dalam penggunaan teknologi komunikasi dan cara mereka menanggapi teknologi itu sendiri. Internet telah membuka dunia baru dan cara hidup bagi orang-orang. Ketika kita mampu menggunakan internet, kita dapat menikmati kemudahan dalam hidup, seperti akses informasi yang mudah dan tidak terbatas, kemampuan berkomunikasi dengan teman sekalipun dengan orang asing. Karena konvergensi media, internet telah menciptakan media baru di mana orang bisa menyebarkan informasi dan terlibat dalam aktivitas komunikasi lainnya. Konvergensi media juga berhasil mengubah sejarah media dimana penyebaran informasi tidak lagi hanya melalui televisi, radio atau surat kabar, tetapi juga melalui jejaring sosial.

Hadirnya media sosial di era digital dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat karena mempermudah dalam mendapatkan informasi dengan cepat. Menurut (Harahap, 2019) masyarakat menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi politik alternatif yang juga mampu mempengaruhi perilaku memilih masyarakat. Di Indonesia, penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi politik yang paling marak terjadi ketika pemilihan presiden 2014, hal ini dikaitkan dengan peningkatan jumlah pengguna internet di tanah air.

Media sosial seperti Youtube, Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan lain-lain sangat diminati dan interaktif bagi penggunanya. Namun terkadang juga menjadi kontroversi yang menarik di media pada saat kampanye pemilu. Menjelang pemilu, para calon dan partai politik aktif membuat konten di media sosial sebagai ajang pencitraan dan iklan yang mensosialisasikan visi, misi, dan program kerja kandidat dengan harapan menarik simpati dan partisipasi politik masyarakat.

Namun di beberapa daerah mempunyai partisipasi politik rendah, karena kurangnya pengetahuan  dan informasi pemilih pemula terhadap pemilu. Oleh karena itu, kandidat harus mensosialisasikan dan mengenalkan diri kepada publik di media sosial secara terus-menerus untuk mempengaruhi publik, mengurangi rasa ketidakpastian dan memilih kandidat yang berintegritas dan bertanggung jawab.

PERTANYAAN

Apakah media sosial berperan besar terhadap partisipasi politik pemilih pemula?

TUJUAN

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui peran media sosial terhadap partisipasi politik pemilih pemula di Indonesia, dan juga untuk menambah wawasan kepada masyarakat khususnya pemilih pemula mengenai cara menggunakan media sosial untuk meningkatkan partisipasi politik.

TINJAUAN PUSTAKA

Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun