Guru dapat memberikan perhatian khusus pada siswa yang rentan terhadap perilaku kenakalan dan memberikan dukungan serta bimbingan yang diperlukan. Selain itu, masyarakat secara keseluruhan juga harus terlibat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja yang sehat dan positif. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program komunitas, dukungan terhadap kegiatan remaja yang bermanfaat, serta memastikan ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang mempromosikan gaya hidup yang sehat dan bertanggung jawab bagi remaja.Â
Dengan kerjasama antara orang tua, guru, dan masyarakat, upaya pencegahan dan penanganan terhadap kenakalan remaja dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
"Saya yakin, dengan memahami akar masalah dan menggali potensi nilai-nilai yang telah ditanamkan di pondok pesantren, kita dapat bersama-sama menghadapi tantangan kenakalan remaja dengan lebih efektif," ujar Mukaromah dengan penuh keyakinan.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator.peserta antusias sekali dalam sesi ini. Mereka memberikan pertanyaan sesuai dengan materi yang diberikan . Kemudian ditutup doa oleh saudari Khofifah Khurin Iin, yakni mahasiswa AM/KKM UIN MALANG di SMPI Annuriyah .
Penyelenggara kegiatan sangat diapresiasi oleh peserta, guru, dan orang tua siswa atas upaya mereka. Mereka berharap semangat dan dampak positif dari kegiatan ini akan terus terjaga, membantu membentuk karakter siswa SMP Islam Annuriyah Malang. Yang lebih menarik, acara ini juga melibatkan kolaborasi dengan kakak-kakak Asistensi Mengajar dari UIN Malang, menunjukkan semangat kerjasama lintas lembaga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembentukan karakter generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H