Mohon tunggu...
Sally RMDJ
Sally RMDJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - ----------------------------------

Saling Menebar Manfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup Santuy dengan Filosofi Taoism

5 April 2021   18:08 Diperbarui: 5 April 2021   18:33 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang baik di masa depan. Mereka bekerja, belajar dan lain sebagainya untuk menciptakan masa depan yang cerah. Memikirkan dan memperjuangkan hal tersebut memang baik. 

Namun, hal ini bisa dikatakan tidak baik jika dilakukan secara berlebihan. Karena jika dilakukan secara berlebihan kemungkinan besar akan menimbulkan perasaan negatif seperti overthinking, stres dan lain sebagainya. Untuk menyikapinya, ada salah satu aliran yang sangat bertolak belakang dengan hal tersebut yaitu filosofi Taoism.

Apa itu filosofi taoism ?

Taoism ini adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Cina. Filosofi taoism ini lebih dikenal dengan sebutan filosofi "Santuy".

Pada awalnya, filosofi taoism ini dicetuskan oleh Lao Tzu yang dipercaya sebagai tokoh legenda dan seorang maha guru. Filosofi ini mulai berdiri pada saat Dinasti Zhou sedang tidak stabil.

Banyak yang menyebutkan bahwa Tao dari kata Taoism ini berarti jalan. Dengan kata lain, makna dari taoism ini adalah kehidupan yang baik yaitu kehidupan yang mengikuti jalannya.

Dalam filosofi taoism ini ada salah satu prinsip yang dikenal dengan prinsip Wu Wei. Prinsip Wu Wei ini dapat diartikan dengan 'tidak mempunyai kegiatan' atau 'tidak berbuat' dengan kata lain melakukan aksi dengan cara non aksi. 

Dalam prinsip ini kita diajarkan untuk tidak melalukan sesuatu secara berlebihan namun tidak juga membiarkannya. Menurut prinsip Wu Wei ini, kita diharuskan untuk menjalani hidup secukupnya.

Seperti contoh, jika kita mempunyai keinginan untuk mendapat peringkat satu di kelas. Akhirnya kita melakukan hal apapun untuk mewujudkannya. Seperti belajar setiap hari dari pagi sampai malam sampai lupa makan karena saking asiknya belajar. 

Selain itu ditambah dengan bimbel yang membuat otak kita berasa capek. Namun, pada saat pengumuman peringkat kelas diumumkan, ternyata kita tidak mendapatkan peringkat satu. 

Akhirnya muncullah pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita seperti "Apa usaha aku kurang ya?", "Apa usahanya nggak maksimal?", "Atau ada kesalahan saat belajar?" dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun